Sinarberita.info-Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Dr. Agus Guniwang Kartasasmita hadir di Kota Bekasi dalam rangka penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai (BNT) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Program Keluarga Harapan (PKH) Kota Bekasi, di Graha Girsang Bekasi Selatan, Selasa (19/02/2019).
Wali Kota Bekasi, Dr. Rahmat Effendi mendampingi Menteri Sosial RI dan juga hadir Direktorat Jenderal Fakir dan Miskin Kementerian Sosial Republik Indonesia serta Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi memaparkan mengenai program yang diberikan oleh Kementerian Sosial berupa bantuan non tunai, program tersebut harus disyukuri para warga khususnya di Kota Bekasi, membantu dari aspek kesosialan bagi para penerima bantuan, terkhusus di Kota Bekasi, dari Pemerintah Kota Bekasi memberikan jaminan kesehatan bagi warga Kota Bekasi berupa Kartu Sehat Berbasis NIK.
“Tidak menutup kemungkinan akan juga ada bantuan dana sosial dari Pemerintah Kota Bekasi melalui Kartu Berbasis NIK, karena di dalamnya selain dari segi kesehatan, pendidikan, disana juga ada bantuan dana sosial”, ucap Rahmat Effendi.
Menurut data yang di dapat, bantuan komponen yaitu ibu hamil/balita bantuannya sebesar Rp.2,4 juta, SD Rp.900.000, SMP Rp.1,5 juta, SMA Rp.2 juta, disabilitas berat Rp.2,4 juta dan lansia (usia 60 tahun ke atas) Rp.2,4 juta. Bantuan ini diberikan kepada pihak yang berhak dengan maksimal empat orang dalam satu Kartu Keluarga.
Agus Harfa selaku Sekretaris Dinas Sosial Kota Bekasi mengklarifikasi, pada tahun 2018 pemerintah pusat telah mengalokasikan bantuan PKH hingga Rp.53 miliar lebih. Bantuan itu diberikan empat tahap selama setahun dengan total nilai Rp.1.889.000 setiap KK.
Untuk triwulan per pertama, kedua dan ketiga nilai bantuan yang disalurkan sebesar Rp.500.000. Sedangkan triwulan keempat sebesar Rp.389.000, sehingga total yang diterima setiap KK sebesar Rp.1.889.000 KK dalam setahun.
Data juga didapat dari Dinas Sosial Kota Bekasi untuk bantuan PKH Kota Bekasi dari Kementerian Sosial Republik Indonesia, diantaranya,
– 2012 diberikan kepada 7.8345 KPM senilai Rp.2.593.100.000
– 2013 diberikan kepada 9.827 KPM senilai Rp.16.368.635.000
– 2014 diberikan kepada 9.270 KPM senilai Rp.15.840.519.500
– 2015 diberikan kepada 19.086 KPM senilai Rp.21.937.585.000
– 2016 diberikan kepada 24.694 KPM senilai Rp.38.083.252.437
– 2017 diberikan kepada 24.326 KPM senilai Rp.36.548.000.000
– 2018 diberikan kepada 38.091 KPM senilai Rp.53.160.160.000
Agus Gumiwang mengatakan bahwa program ini adalah kebijakan dari Presiden Republik Indonesia mengenai rakyatnya yang membutuhkan bantuan non tunai dan tergabung dalam Program Keluarga Harapan.
Dirinya mengharapkan bahwa bantuan tersebut sampai pada penerima yang benar benar sesuai target karena telah terverifikasi dan terdata oleh para pengawas dari PKH di wilayah masing masing.
Acara juga dirangkaikan dengan penyerahan bantuan langsung dari para penerima penghargaan, dari anggota PKH yang berjualan Gado Gado online, Es campur dan lainnya, juga para siswa siswi berprestasi dari peraih lomba terbaik diantaranya Karate, Pencak Silat dan Seni Tari.(red)