Dampak Pandemi Covid-19 mengundang rasa Iba mengasihi sesama

Dampak Pandemi Covid-19 mengundang rasa Iba mengasihi sesama

27/04/2020, April 27, 2020

Sinarberitanews.co.id, JABAR -- Pandemi Covid-19 yang sedang melanda negeri ini membuat lahirnya berbagai macam problematika. Imbauan Social Distancing akhirnya diserukan Presiden Joko Widodo guna memerangi wabah Covid-19 ini.
Sayangnya, imbauan Social Distancing ini juga banyak menimbulkan kerugian di berbagai sektor dan berbagai golongan masyarakat. Untuk sektor Ekonomi, misalnya, banyak golongan masyarakat yang mengalami penurunan pendapatan akibat Social Distancing ini. Terutama mereka yang mengandalkan penghasilan harian.
Mulai dari banyaknya perusahaan yang tidak mampu menggaji pegawainya sehingga melakukan Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) secara massal, Ojek Online yang mulai sepi orderan, dan masih banyak lagi. Mengalirkan Kebaikan kepada Para Ojol         Berbicara soal Ojek Online (Ojol), banyak pengendara Ojol yang “dihajar” habis-habisan perekonomiannya akibat pandemi COVID-19 ini.
Imbauan Social Distancing yang dimaksudkan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 ini secara tidak langsung juga ikut memutus perekonomian dari para pengendara Ojol. Melihat keadaan ini, Ainun merasa perlu untuk ikut membantu. Sebagai seorang mahasiswa yang acap menggunakan jasa Ojek Online, Ainun merasa ikut memiliki tanggung jawab dan tergerak untuk membantu para pengendara Ojol ini. “Kemarin aku pesen makanan cepat saji gitu lewat jasa ojek online. Waktu bayar aku memang sengaja ngasih lebih ke mas ojol-nya. Kaget banget liat reaksi Mas Ojol-nya, sampai dicium-cium gitu uangnya,” ujar Ainun, mahasiswa salah satu Perguruan Tinggi Negeri  Bandung.
Hal serupa juga dirasakan oleh Wilma, mahasiswa salah satu Perguruan Tinggi Swasta Bandung. Wilma mengatakan, hatinya mulai tersentuh ketika dia menonton sebuah acara talkshow di televisi. Acara talkshow tersebut memaparkan bagaimana realita kehidupan seorang pengendara Ojol di tengah pandemik COVID-19 ini.
Acara Talkshow bersama pengendara Ojol tersebut berhasil mengetuk pintu hati Wilma. Dia juga berharap bahwa pesan kebaikan tersebut dapat mengalir ke lebih banyak orang. “Lewat acara itu aku jadi ngerti apa yang para driver ojol alami. Aku harap ‘virus’  kebaikan ini bisa menyebar ke lebih banyak orang,” ujar Wilma.
Berdonasi untuk Penanganan COVID-19 Selain berbagi kebaikan terhadap para pengemudi Ojol, Wilma juga aktif berperan dalam berbagai kegiatan donasi berbasis online dalam rangka membantu Penangan COVID-19 ini. Dalam seminggu, setidaknya Wilma melakukan kegiatan donasi sebanyak satu kali. Wilma banyak mengikuti kegiatan donasi yang berfokus untuk membantu para tenaga medis dan dokter dalam menangani COVID-19.
Melihat sulitnya para dokter dan tenaga medis dalam mendapatkan perlengkapan medisnya membuat hati Wilma tergugah untuk ikut membantu para garda terdepan penanganan COVID-19 ini. “Miris aja ngeliat banyak dokter umum dan dokter gigi yang meninggal karena kurangnya APD. Bahkan aku pernah baca banyak Puskesmas yang udunan (patungan) dari gaji mereka untuk beli masker yang sekarang harganya udah mahal banget. Miris banget,” kata Wilma.
Tak mengherankan, latar belakang sebagai seorang mahasiswa Kedokteran Gigi membuat Wilma merasa perlu untuk ikut aktif membantu. Sebagai seseorang yang kelak akan mengisi posisi tersebut, Wilma tentu merasa relate akan perjuangan yang tengah dikerjakan oleh para tenaga medis dan dokter sekarang.
Golakan perasaan ini jugalah yang membuat Wilma akhirnya memutuskan untuk ikut berdonasi dalam penanganan COVID-19 ini. Media Sosial sebagai Wadah Tebar Spirit Kebaikan Menyinggung kembali kegiatan donasi yang diikuti Wilma, adanya kegiatan donasi tersebut tidak bisa lepas dari peran media sosial itu sendiri.
Banyak kegiatan donasi di media sosisal yang digarap oleh orang-orang yang memiliki “power” di media sosial itu sendiri. AYO BACA : Bikin Haru, Batita di Cirebon Ini Donasi APD dari Tabungan Ada Rachel Venya, selebgram yang berhasil menggalang dana sebesar lebih dari 2 milyar rupiah untuk penanganan COVID-19.
Lalu, ada Andovi da Lopez yang menggalang dana sebesar 200 juta rupiah dengan cara membaca KBBI selama 12 jam nonstop, dan masih banyak lagi kegiatan galang donasi yang diselenggarakan melalui kampanye di media sosial. Deretan aksi menggalang dana tersebut adalah sebuah bukti the power of media sosial.
Mereka  yang memiliki banyak pengikut di media sosial dapat menjadikan media sosial sebagai jalan untuk membuka wadah, dalam konteks ini adalah open donasi. Wadah yang telah dibuat oleh orang-orang inilah yang pada akhirnya dijadikan medium bagi masyarakat kita untuk berdonasi, seperti yang dilakukan Wilma.
Peran media sosial dalam menyebarluaskan informasi seputar donasi ini mempermudah masyarakat kita untuk ikut aktif berpartisipasi. “Aku biasanya ikut dari yang artis-artis kaya Andovi, Arief Muhammad, Rachel Venya. Semuanya dari Instagram. Jalan untuk berbuat baik lewat berdonasi ini jadi lebih gampang,” kata Wilma. Maka, Ayo Tebarkan Kebaikan! Maka sudah sejatinya bagi kita semua ditengah pandemik COVID-19 ini untuk tetap mengupayakan yang terbaik.
Kebaikan di kala pandemik ini tidak harus melulu tentang berdonasi dengan uang. Baik Ainun maupun Wilma, keduanya sepakat untuk menyebut dengan tegas jika sosial media adalah ”senjata” untuk menebarkan kebaikan.di tengah situasi pandemik ini. Entah itu dengan menyebarkan informasi terkait COVID-19 yang valid, menyerukan gerakan #dirumahaja, atau bahkan sekedar membagikan kebaikan yang kita lakukan agar dapat menjadi contoh bagi orang banyak. Because Sharing, Is Caring. Dikutip dari ayobandung.com.

TerPopuler