Lelang puluhan rumah Perumnas dimonopoli seseorang yang diduga kolega BTN

Lelang puluhan rumah Perumnas dimonopoli seseorang yang diduga kolega BTN

03/04/2020, April 03, 2020

Sinarberita.co.id Kota Bekasi - Corry Tobing, adalah diduga mafia lelang rumah di Rawalumbu. Semua rumah yang tertunda pembayaran angsuran bulanan. Karena bermasalah angsuran, sehingga pihak Bank Tabungan Negara (BTN) melakukan lelang atas rumah-rumah yang bermasalah angsurannya itu. Tetapi lelang rumah itu dimonopoli seseorang yang diduga kolega BTN.

Seperti rumah atas nama Sardin Hutagalung  (SHG) yang terletak di RT 07 RW 09 Blok B. 394 Bumi Bekasi Baru IV Kelurahan BOJONG MENTENG, RAWALUMBU, KOTA BEKASI, Prov. JAWA BARAT. Dimana rumah Shg dikuasai orang lain yang disebut-sebut bernama Corry Tobing, yang dikatakan menguasai sejumlah rumah di Rawalumbu tersebut atas hasil pemenangan lelang yang dibuat BTN.
Tetapi, keterangan yang dihimpun bahwa Corry di BTN Rawalumbu adalah bagaikan makelar. Terbukti rumah atas nama Shg diberikan atau dijual kepada Sinaga. Dan itulah salah satu bukti bahwa Corry Tobing adalah orang yang bersembuni dibalik BTN Rawalumbu yang memonopoli puluhan  lelang rumah yang dilakukan BTN.
Corry Tobing yang disebut tinggal di Cibubur, Jakarta Timur, dalam penguasaan rumah di Bojong Menteng, Rawalumbu selalu menggunakan preman untuk menguasai rumah. Seperti rumah Shg, preman yang disuruh Corry Tobing untuk mengusir pemilik rumah. Preman tersebut sesuai keterangan warga setempat mengakui sangat kasar untuk mengeluarkan pemilik rumah. Menurut mereka Corry Tobing bertindak kasar untuk mengeluarkan atau mengusir pemilik rumah yang tertunda angsuran rumahnya. Atas penguasaan rumah itu. Shg telah mengadukan permasalahan itu ke Pengacara yang menjadi kuasa hukumnya. Kini masalah rumah itu ditangani pengacara, demikian dikatakan Shg menjelaskan kepada Garuda Nusantara.

Dikatakan, permasalahan itu sudah dilaporkan ke pihak Kepolisian, apa saja yang dilakukan preman suruhan Corry Tobing. Pelaporan tersebut dilakukan Kuasa Hukumnya. Segala tindak tanduk Corry Cs akan dibawa lewat jalur hukum ke Pengadilan Negeri, tambah Shg wartawan senior di Bekasi itu. Hampir semua wartawan di Bekasi mengencam tindakan Corry Tobing yang disebut--sebut memonopoli lelang rumah di Bekasi itu. Wartawan minta supaya pihak Kepolisian mengusut tuntas permainan lelang rumah yang diduga dilakukan pihak BTN dengan kroninya Corry Tobing, supaya jelas diketahui masyarakat apa yang terjadi atas permainan penguasaan lelang rumah atas nama seseorang.

Salah seorang warga Bojong Menteng bernama Gara Siagian yang tinggal di Jln. Jati Tengah 4 RT. 02/09 Blok B. No. 76 juga mengalami kekesaran Corry Tobing. Ketika itu rumah yang didiami Gara dilelang BTN dan pemenangnya adalah Corry Tobing yang diduga selaku mafia rumah, yang menggunakan kekerasan untuk mengusir Gara dari rumah itu. Tetapi Gara menentang dan tidak mau diusir Corry Tobing. Gara Siagian-pun melunasi pwmbayaran rumah tersebut.

Pertanyaannya, bagaimana sertifikat yang sudah atas nama Shg apakah penyelesaiannya hanya begitu saja tanpa Putusan Pengadilan Negeri yang sudah disahkam negara untuk memutuskan segala perkara dan menyatakan salah-benar dalam perkara putusannya. Hal ini menjadi polemik dan tidak jelas bagaimana nasib pemilik rumah. Hasil lelangnyapun tidak diketahui berapa nilainya dan berapa harus dikembalikan kepada pemilik rumah. Sampai detik ini Shg belum mendapat informasi dari Perumnas atau BTN.

Informasi yang dihimpun di Bojong Menteng, bahwa rumah yang dikuasai Corry Tobing lebih kurang 21 unit rumah. Diduga pihak BTN dengan Corry Tobing bekerja sama dalam melakukan pelelangan rumah. Buktinya Corry Tobing sampai menguasai rumah sebanyak itu mendapat leleng. Oleh karena itu diminta kepada Polda Metro Jaya agar turun tangan untuk mengusut tuntas persoalan lelang rumah yang diduga dimonopoli Corry Tobing. Tidak dikerahui apa yang terjadi dibalik itu sehingga diduga terjadi kong kalikong antara BTN dengan Corry Tobing. Corry Tobing ketika diminta konfirmasinya lewat telepon tidak mau mengangkat, bahkan Shost Messagge Service (SMS) tidsk dibalas.

TerPopuler