sinarberitanews.com, KOTA BEKASI - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) meminta supaya diusut tuntas dugaan korupsi dan mengaudit Dana Bantuan Sosial (Bansos) Dinas Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) Kota Bekasi. Yang terindikasi terjadi penimpangan dalam penyaluran Dana Covid-19 tersebur, demikian dikatakan aktifis PMII Kota Bekasi.
Dengan ini kami sebagai perpanjangan tangan masyarakat menuntut Pemseintah Kota Bekasi untuk mengaudit Dana Bantuan Sosial (Bansos) Kota Bekasi di tengah Pandemi Covid-19. Dikarenakan Dana Bantuan yang seharusnya disalurkan senilai Rp 5,3 miliar, tetapi pihak yang berperan untuk Bantuan Covid-19 Kota Bekasi dan mensosialisasikan kepada OKP (Organisasi Kepemudaan) se-Kota Bekasi, bahwa Dana Bantuan hanya Rp 4,7 miliar.
Dari hal tersebut kami menduga, uang yang hampir Rp 1 miliar tidak jelas rimbanya alias diduga dikorupsi. Kami ssbagai perpanjangan tangan masyarakat khususnya masyarakat Kota Bekasi dari PMII Kota Bekasi, akan lebih lantang untuk melawan oknum-oknum yang merusak citra keadilan. Dugaan korupsi tersebut, kami nyatakan di Dinas UMKM Kota Bekasi.
Yang seharusnya pengadaan tersebut untuk Alat Pelindung Diri (APD) atau perangkat yang sudah ditetapkan pemerintah, tetapi dialihkan untuk pengadaan rempah bubuk jahe yang nyatanya diperjual-belikan ke masyarakat Kota Bekasi, serta melibatķan beberapa oknum yang hanya mementingkan perut sendiri. Kami bersama rakyat untuk rakyat oleh rakyat dalam perjuangan kebaikan ilahiah.
Juga mengingatkan kembali Aksi Tuntutan yang pernah kami lakukan terkait dugaan korupsi Pembangunan Gedung VERTIKAL, sekarang sudah terungkap dan kami sangat mendukung penuh tindakan yang dilakukan Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk memberantas tindakan korupsi yang sangat membahayakan Kota Bekasi, untuk memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Kota Bekasi, katanya mengakhiri. (Redaksi SBN)