Sinarberitanews.com, JAKARTA - Wacana dibukanya kembali kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di sekolah di tengah pandemi virus corona atau covid-19 mengundang keresahan sejumlah pihak. Petisi untuk menolak rencana tersebut pun bergema.
Petisi bertajuk "Tunda untuk Tahun Ajaran Baru Sekolah Selama Pandemi Corona" yang muncul di laman daring change.org.
Hasil pantauan Suara.com, petisi online tersebut dimulai oleh seorang bernama Hana Handoko, sejak Jumat (22/5/2020).
Hingga Jumat (29/5) pukul 19.15 WIB, petisi tersebut telah ditandatangani oleh 49.832 orang.
Sementara dalam keterangan yang dituliskan, petisi ini muncul sebagai tanggapan atas rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang hendak membuka kembali sekolah, Juli mendatang.
Mengenai hal itu, pembuat petisi mendesak agar pemerintah mempertimbangkan ulang rencana tersebut.
Mengingat, di negara lain seperti Perancis dan Finlandia keputusan membuka kembali sekolah justru mencatatkan kenaikan kasus virus corona, meski pemerintah setempat telah menjalankan protokol kesehatan..
"Apakah pemerintah yakin untuk membuka kembali tahun ajaran baru seperti biasanya? Atau dengan protokolers keamanan Covid-19 apakah tetap bisa menjamin anak-anak dan guru tidak terpapar virus Covid-19 di lingkungan sekolah?" demikian mukadimah petisi online tersebut.
Petisi online tunda untuk tahun ajaran baru. (chnge.org)
Maka dari itu, pembuat petisi berharap pemerintah menunda tahun ajaran baru semata-mata demi menjaga keselamatan anak di tengah pandemi virus corona.
"Harapan saya sebagai seorang ibu, agar pemerintah menunda tahun ajaran baru atau setidaknya memperpanjang kegiatan onlie dari rumah. Supaya anak-anak sebagai penerus bangsa tidak kehilangan nyawanya akibat hidup damai dengan Covid-19 dan juga meminimalkan kenaikan PDP dan ODP," tutup narasi petisi.
Warganet yang sepakat dengan petisi online tersebut lantas memberikan dukungan lewat kolom komentar.
"Sebagai orangtua saya khawatir akan kesehatan anak-anak saya mohonada penundaan untuk tahun ajaran ini," kata Emi Rohayati.
"Saya tidak setuju sekolah dibuka karna Puncak Pandemi sampai sekarang belum diketahui pemerintah. Jangan mengorbankan tunas-tunas bangsa. Thanks," timpal Taufik Rusdi. (Red)