Sinarberitanews.com, JAKARTA - Sebagai salah seorang Sekretaris Jenderal Partai, yang menjadi motor partai, Hasto Kristianto tidak boleh lepas dari tanggungjawab atas telah diolok-oloknya Presiden ke V, Ibu Hajjah Megawati Soekarnoputri.
Sebagai Negara dan Bangsa yang beradab, kita tidak boleh membiarkan anak bangsa menghina, memperolok-olok Pemimpin, apalagi Presiden RI.
Apa kesalahan Ibu Megawati, sehingga beliau ditangkap? Narasi seperti ini harus diusut, siapa dalangnya?
Polri tidak boleh diam, apalagi sampai mengembangkan narasi tangkap Bu Megawati dan bubarkan PDI Perjuangan?
PDI Perjuangan adalah salah satu partai yang ikut berjuang, menumbangkan diktator Soeharto, (Rejim Orba). Ini perlu dicatat.
Selain itu, saya minta, Hasto harus bertanggung jawab sebagai seorang Sekretaris Jenderal.
Siapa yang menyelundupkan RUU Haluan Ideologi Pancasila HIP sampai ke DPR? Kenapa semua organisasi besar agama melakukan protes? NU, Muhamadiyah, PGI, MUI dll.
Apa partai sebelumnya tidak mengkaji, melakukan penyerapan aspirasi ke ummat, masyarakat, dan tokoh-tokoh, dan ulama?
Semua tahu, berbicara Pancasila, sangat sensitif? Saya menduga, Presiden ke lima dijebak, sehingga diperolok-olok.
Hasto harus bertanggung jawab, Presiden V dan Ketua Umum partai jadi bahan bulian di tengah masyarakat. Bendera, PDI Perjuangan sampai dibakar?
Skenario, apa yang sedang dipertontonkan, Hasto sehingga membuat nama besar, Presiden ke V dan Ketua Umum Partai diperolok-olok?
Kami minta Polri bertindak tegas. Mengusut dalang semua ini, sampai membakar bendera PDI Perjuangan dan memperolok-olok, melecehkan Presiden ke V?
Sebagai Sekjen Partai, Orang yang bertanggung-jawab menjadi motor partai, pengendali, selain Ketua Umum, Sekretaris Jenderal sangat vital, Hasto seharusnya melihat hal ini yang sangat sensitif, apalagi di tengah pendemi Covid-19 seperti ini?
Hasto harus bertanggung-jawab, karena diduga dia mengetahui soal RUU HIP tersebut sehingga, masyarakat melecehkan dan sampai memperolok-olok Presiden ke V?
HASTO Tidak Memahami Hisyori Perjuangan PDI-Perjuangan dari tahun 1996 sampai 1998?
Kami berdarah darah. Hasto adalah seorang pendatang baru, yang telah menikmati kemenangan PDI Perjuangan.
Bagi kami, kader menghina dan memperolok-olok Ketua Umum, sama dengan menghina, melecehkan partai.
Ketua umum, adalah simbol partai. Hasto harus bertanggung-jawab, atas diperolok-oloknya Presiden ke V dan Ketua Umum, buntut dari RUU Haluan Ideologi Pancasila HIP, yang tidak matang?
Hasto harus mundur dari Jabatan Sekjen, dia telah ikut membiarkan Presiden ke V dan Ketua Umum dilecehkan, diperolok-olok.
KPK juga diminta untuk mengusut keterlibatan Hasto dalam kasus Penyuapan Anggota KPU?
Jangan mengorbankan, Syaiful Bahri. Semua orang tahu, Syaiful Bahri adalah staf dan orangnya Hasto, ungkap Rikky Tambunan kepada Sinar Berita News. (Redaksi)
Catatan:
Sahat P. Rikky Tambunan. Kader senior PDI Perjuangan, 15 tahun pengurus DPC Kotamadya, 5 Tahun pengurus Kecamatan tinggal di Kota Bekasi.