Sinarberitanews.com, JAKARTA - Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan pemilik pasukan elite terbanyak di dunia. Sebut saja ada Kopassus, Kostrad, Paskhas, Kopaska hingga satuan-satuan lainnya dibawah Komando Utama (Kotama) TNI.
Lantas baru-baru ini TNI membentuk pasukan khusus gabungan Tri Matra TNI serupa dengan Delta Force Amerika Serikat (AS) bernama satuan Komando Operasi Khusus ( Koopssus).
Salah satu tugas Koopssus TNI ialah melaksanakan operasi non/militer prioritas utama dan dengan jaminan keberhasilan tingkat tinggi jika tak mau dibilang memuaskan.
Kini Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengharapkan Koopssus TNI bisa termotivasi untuk mengukir prestasi setelah resmi mempunyai gedung markas komando (mako) yang berlokasi di Mabes TNI, Jakarta.
"Dengan diresmikannya Gedung Mako Koopssus TNI, harus menjadi pemacu prestasi TNI dalam tugas operasi," ujar Panglima TNI dalam keterangan tertulis, Kamis (11/6/2020).
Panglima TNI meminta agar menjadikan tempat tersebut sebagai rumah bagi ide-ide kreatif dan inovatif dalam mengembangkan konsep operasional, terutama dapat menjadi kebanggaan bagi siapa saja yang memasukinya.
"Bukan karena kemegahannya, tetapi karena semangat pengabdian yang tinggi kepada negara, jiwa korsa, dan patriotisme," tegas Hadi.
Panglima TNI mengatakan, Koopssus dibentuk karena TNI melihat ancaman yang semakin kompleks dan membutuhkan satuan yang memiliki interoperabilitas tinggi serta kemampuan Tri Matra.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahtjanto meresmikan markas operasi Koopssus TNI di Mabes TNI Jakarta, Kamis (11/6/2020)
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahtjanto meresmikan markas operasi Koopssus TNI di Mabes TNI Jakarta, Kamis (11/6/2020)
Adapun kemampuan Tri Matra yang dimaksudkan adalah Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).
Panglima TNI menjelaskan, Koopssus membawahkan operasi menggunakan tiga matra.
Namun, dalam operasinya sesuai dengan tugas masing-masing matra, termasuk dalam mengatasi aksi terorisme.
Sejak awal dibentuk, Koopssus sudah menunjukkan kiprahnya dalam menangani Covid-19.
"Di antaranya mengawal dan mengamankan penjemputan WNI dari Wuhan, China, kembali ke Indonesia," ungkap Hadi.
Pada era digital dan otomasi saat ini, lanjut Panglima TNI, Koopssus harus berada dalam kesiapsiagaan yang tinggi untuk digerakkan kapan pun dan ke mana pun.
Termasuk dapat beradaptasi dengan konsep-konsep baru melalui pemanfaatan domain baru dalam peperangan modern (modern warfare).
Menurut dia, penguasaan terhadap teknologi informasi, siber, internet, dan hal-hal yang berhubungan dengan dunia maya menjadi kekuatan pengganda dalam tugas operasi.
Selain itu, tambah Panglima TNI, Koopssus juga harus membangun sistem yang efektif dan modern.
"Dengan menggabungkan kekuatan kinetik dan non-kinetik, Koopssus dapat menuntaskan setiap tugas yang diberikan dengan cepat, akurat, dan dengan tingkat keberhasilan yang tinggi," tegas Hadi.
Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah menyelesaikan tugasnya dalam membangun Mako Koopssus.
"Kiranya bangsa dan negara Indonesia akan semakin terjaga sehingga berkontribusi positif pada kemajuan Indonesia sekaligus perdamaian dan kemajuan dunia," ungkap Hadi. (R.123)
Sumber Sosok.ID