Diminta Dirjen Perhubungan dan Kementerian BUMN Tentukan Sistem Tiket Penyebrangan Bakauheni

Diminta Dirjen Perhubungan dan Kementerian BUMN Tentukan Sistem Tiket Penyebrangan Bakauheni

20/09/2020, September 20, 2020

Sinarberitanews.com, BANDARLAMPUNG - Sistem pembelian tiket penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni ke Merak, sungguh membingungkan pengguna jasa ferry Angkutan ASDP. Sebab di Pelabuhan Bakauheni ini tidak berlaku kartu e-tol dan tidak diterima pembayaran tiket dengan uang tunai. Pejabat Pelabuhan ASDP (Angkutan Sungai Danau Penyeberangan) membuat Aplikasi tersendiri pakai Barkot. Yang diduga membuka peluang untuk melakukan Pungutan Liar (Pungli) pemasukan negara.

Tampaknya, program pemerintah dalam mengantisipasi kebocoran uang yang memberlakukan e-tol seperti tidak berlaku di Pelabuhan Bakauheni yang konon tidak mengakui keberadaan e-tol, sehingga membuat aturan sendiri dan membuat Aplikasi yang dilengkapi dengan BARKOT. Ada apa, sehingga aturan di Pelabuhan Bakauheni berbeda dengan yang lainnya itu, yang menggunakan e-tol pembelian tiket penyeberangan seperti di Pelabuhan Merak.

Sejumlah orang di Pelabuhan Bakauheni yang diminta konfirmasinya menjelaskan, bahwa jika Pejabat Pelabuhan Bakauheni menggunakan program pemerintah tentang pembelian tiket penyeberangan e-tol atau menggunakan uang tunai, para pejabat itu tidak kebagian uang atau jatah karena sudah disetting pemerintah untuk menekan kebocoran uang negara, sehingga diberlakukan e-tol.

Namun sangat disayangkan, program Presiden Jokowi atau Pemerintah itu tidak berlaku di Pelabuhan Bakauheni. Di Pelabuhan Bakauheni telah disiapkan sejumlah calo untuk mengarahkan calon penumpang membeli tiket melalui Aplikasi BARKOT, kususnya bagi pemilik kenderaan pribadi, Armada Angkutan Penumpang dan berbagai truck lainnya itu.  Jika tidak jangan diharap bisa menyeberang, tutur salah seorang pengemudi mobil truck.

Melihat buruknya pelayanan di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni sudah saatnya pemerintah atau instansi terkait untuk turun langsung ke Bakauheni untuk menyaksikan secara langsung permainan yang diduga atas perintah petinggi Pelabuhan Penyeberangan tersebut. Banyak yang kecewa atas pemberlakuan Aplikasi BARKOT Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni itu, karena menurut pengakuan para pengguna jasa ferry ASDP Bakauheni - Merak itu, mereka sudah siapkan dan telah mengisi kartu e-tol, tetapi harus ditukarkan dengan memkai BARKOT yang diduga buatan pejabat Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni.

Anehnya, Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni bagaikan tak bertuan. Tak satupun pejabat berwenang dapat ditemui minta konfirmasinya. Menurut Ruslan Arif selaku security ASDP Bakauheni mengatakan, bahwa pejabat Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni sudah pada pulang, apalagi ini hari Jumat. Begitu juga Humas yang memberikan informasi ke masyarakat dikatakan Ruslan Arif sudah pulang juga. Melihat situasi itu diduga para pejabat pelabuhan penyeberangan Bakauheni - Merak seperti tidak siap kerja dan dinilai tidak disiplin dalam melaksanakan tugas dan seenaknya masuk tidaknya kerja. Tentu hal inilah yang menjadi pertimbangan bagi Dirjen Perhubungan Laut dan Kementerian BUMN untuk mendudukan pejabat yang benar di Pelabuhan Bakauheni, yang  siap setiap saat memberi pelayanan terhadap masyarakat. (Tim Redaksi)

TerPopuler