Sinarberitanews.com,BANDARLAMPUNG - Pungutan yang diduga dilakukan Kepala Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ASDP) Bakauheni Provinsi Lampung, terhadap seluruh pedagang di terminal Bakauheni. Para pedagang mengeluhkan berbagai pungutan di Terminal yang memberatkan pedagang tersebut.
Diminta kepada Dirjen Perhubungan Laut maupun Menteri BUMN untuk memberikan teguran kepada para Penguasa Pelabuhan Penyebrangan, khususnya Pelabuhan Bakauheni.
Bukan hanya itu saja para penumpang yang mau menggukan jasa Ferry menyebrang ke Merak seperti dipersulit.
Salah seorang penumpang mau menyebrang ke Merak menjekaskan kepada sinarberitanews.com, ketika mereka yang membawa mobil dan telah mengisi e-tol.
Tetapi disuruh balik lagi menukarkan e-tol tersebut dan dikatakan harus membayar uang tunai. Tampaknya Pejabat Pelabuhan Bakauheni menentang program Presiden Jokowi atau program penerintah.
Petugas lapangan menganjurkan supaya ditukarkan uang yang sudah didisi dan masuk e-tol. Ketika kembali ke penyetoran e-tol yang dianjurkan petugas lapangan, justru petugas e-tol menolak tidak dapat mengembalikan atau ditarik tunai uang yang sudah disetorkan tersebut.
Hal ini perlu ada penjelasan ke masyarakat dari Menteri BUMN dan Dirjen Perhubungan laut supaya masyarakat tidak merasa dipersulit.
Menurut keterangan yang dihimpun di Pelanuhan Bakauheni menjelaskan, bahwa pejabat Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni tidak ada pemasukan kalau pakai e-tol dan uang tunai. Karena itulah diduga di Pelabhuhan itu pakai Barkot yang menggunakan Aplikasi sendiri untuk meraup keuntungan yang diduga para petinggi pelabuhan.
Kru sinarberitanews.com Jakarta kebingungan karena para pejabat yang bertanggung jawab atau yang berwenang di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni tidak ada.
Bahkan Ruslan Arif sicurity ASDP mengatakan para pejabat sudah pulang, juga Humas yang memberikan informasi kepada masyarakat sudah pulang. Sehingga banyak masyarakat mengatakan, bahwa tanggung jawab para pejabat Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni tidak jelas.
Para pejabat Pelabuhan Bakauheni tidak jelas aplusan jam berapa, karena masih tepat pukul 17.00 Wib sudah tidak ada lagi pejabat yang berwenang yang dapat memberi keterangan Pers. Yang juga mau konfirmasi mengenai keluhan para pedangan yang dikutip dan diduga masuk kantong para pejabat penting pelabahan tersebut. Anehnya lagi mobil hanya masuk harus bayar Rp 8000/mobil di pintu masuk pelabuhan Bakauheni. (Red)