Sinarberitanews.com, KOTA BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA), Dinas Pariwisata dan Kebudayaan melakukan penanganan Bencana Longsor turap Rawa Tembaga di area Wisata Kuliner Bekasi Selatan, Selasa, (16/2/2021).
Kepala Seksi Darlog BPBD Kota Bekasi, Wiratma, mengatakan, penyebab longsor tersebut akibat hujan deras yang terjadi pada Senin, (15/2/2020) dini hari, yang mengguyur Kota Bekasi. Longsor mengakibatkan 6 stand warung dan 3 pohon tumbang masuk ke kali Rawa Tembaga.
“Kejadian longsor terjadi sekitar pukul 02.00 WIB akibat hujan turun lebat. Kita mendapatkan informasi warga, kemudian langsung turun menuju lokasi dan kini sedang dalam penanganan petugas,” kata Wiratma.
Selain longsor material stand warung dan pohon, belum dilaporkan adanya korban akibat bencana longsor ini.
Sementara, Kepala Dinas Dinas Bina MMarga Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Arief Maulana menjelaskan, pihaknya sudah melakukan peninjauan lapangan dan berdiskusi dengan Asda II, BPBD, bidang SDA, bidang Prasarana PJU, Taman dan UPTD Alat Berat.
Arif mengatakan, longsor turap Rawa Tembaga dengan panjang longsora sekitar 32 meter dan kedalaman 5.5 meter.
Dijelaskan dalam laporannya, longsor turap disebabkan beberapa faktor, pertama kontruksi turap sudah berusia 20 tahun sehingga kekuatan kontruksi sudah tidak optimal. Lalu curah hujan tinggi sejak awal 2021, terutama pada 21, 24 Januari dan 8 Februari 2021.
Lanjut Arif, ”Di lokasi turap Rawa Tembaga juga terdapat vegetasi pohon besar yang berada di badan konstruksi sehingga ketika pohon tertiup angin kencang dan akar pohon tidak kuat mengikat struktur tanah, maka pergerakan tersebut mempengaruhi stabilitas turap.
Air buangan kawasan Kuliner Center Point langsung dialirkan ke badan Kali Rawa Tembaga sehingga stabilitas tanah di bantaran kali terganggu.
Untuk menangani longsor Kali Rawa Tembaga, pihaknya juga telah melakukan langkah tindak lanjut penanganan longsor turap Kali Rawa Tembaga dengan menurunkan personil untuk evakuasi bangunan dan pohon tumbang. Kemudian tindak lanjut penanganan diusulkan melalui penanganan darurat dan permanen terang Arif. Dikutip dari berbagai informasi. (Red)