MENDIKBUDRISTEK KUNKER KE KAB.SAMOSIR KAGUM MENYAKSIKAN KEINDAHAN DANAU TOBA

MENDIKBUDRISTEK KUNKER KE KAB.SAMOSIR KAGUM MENYAKSIKAN KEINDAHAN DANAU TOBA

27/10/2021, Oktober 27, 2021


KAB.SAMOSIR, Sinar Berita News -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Anwar Makarim saat  melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Kabupaten Samosir dalam rangka kegiatan Festival Musik Tradisi Indonesia (FMTI) 2021 yang dipusatkan di SMP N 1 Harian, Kecamatan Harian, Samosir (26/10).


Dalam acara tersebut dihadiri  Menteri, antara lain Komisi X DPR RI Sofyan Tan, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, Staff Khusus Kementerian Jurist Tan, Direktur Perfilman, Musik dan Media Ahmad Mahendra, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara.


Kedatangan Mendikbud-Ristek disambut langsung Bupati/Wakil Bupati Samosir Vandiko T. Gultom dan Drs. Martua Sitanggang, MM bersama Unsur Forkopimda Kabupaten Samosir. 


Kemendikbud-Ristek melalui Dirjen Kebudayaan menyelenggarakan Festival Musik Tradisi Indonesia (FMTI) 2021 yang bertujuan untuk memperkuat ekosistem musik tradisi Indonesia dan menghidupkan kecintaan masyarakat luas terhadap jati diri bangsa.


Perhelatan FMTI difokuskan di tiga lokasi yang menjadi Destinasi Super Prioritas, yaitu Danau Toba, Labuan Bajo dan Tidore, juga Kabupaten Samosir dan  untuk menjadi tuan rumah perhelatan musik tradisi untuk Kawasan Danau Toba.


Mengawali sambutannya, Menteri Nadiem mengakui, dirinya untuk pertama kalinya datang ke Danau Toba, dan merasa takjub dan kagum atas keindahan alam Danau Toba dan budaya masyarakatnya dengan keramahanny.


"Beliau juga sangar mengapresiasi dan  merasa terhormat atas penyambutan dan penyematan ulos oleh Penatua Adat Batak. 


“Musik tradisi adalah nyanyian bangsa kita yang telah diwariskan leluhur kita hingga ke  generasi saat ini, menjadikan Indonesia terus tumbuh dengan Budayanya, dengan  melantukan musik tradisi kebanggaan masyarakat Batak.Pemperpanjang nafas kearifan lokal Nusantara yang syahdu nan sakral” ucapnya.


Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pendidikan juga sangat  mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh Maestro dan musisi tradisi Se-Kawasan Danau Toba, dan seluruh pihak yang sudah terlibat dalam pagelaran FMTI 2021.


Melalui FMTI 2021, beliau berharap musik yang mengalun dari tepi Danau Toba ini dapat dicintai oleh saudara-saudara kita dari seluruh Nusantara, bahkan sampai ke mancanegara.


 Dalam upaya merawat warisan tradisi Nusantara dan mamajukan kebudayaan, Kemendikbud-Ristek terus melakukan inisiatif dengan mengadakan Kongres Musik Tradisi Nusantara yang melibatkan sekitar 300 seniman musik tradisi, salah satu hasil rekomendasi kongres tersebut adalah pembentukan Lembaga Manajemen Kolektif Musik Nusantara (LMKMN).


Lebih lanjut, beliau mengatkan, sangat mendukung kemerdekaan dalam belajar, termasuk merdeka belajar bagi generasi muda mempelajari asal usulnya sehingga dapat mementaskan karya seni Anak Bangsa  yang memukau.


"Karena itu, menurutnya modernisme, sejarah, adat dan inovasi berbaur dengan cara yang luar biasa, itulah mengapa jika tidak diturunkan ke generasi berikutnya semua tradisi-tradisi dan kekayaan budaya bisa terancam hilang,"ujarnya.


“Kita sudah melihat sendiri malam ini dengan kolaborasi kita mampu bergerak bersama memajukan kebudayaan, mari kita teruskan apa yang sudah kita garap bersama sehingga Bangsa kita menjadi semakin tangguh dimasa depan.


"Marilah kita wujudkan Indonesia yang bahagia dengan merdeka berbudaya” tutup Nadiem," mengakhiri.


Tidak Hanya itu, Bupati Samosir Vandiko T. Gultom dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada Mendikbud-Ristek beserta rombongan di kabupaten Samosir.


Bupati juga sangat mengapresiasi atas pemilihan Kabupaten Samosir sebagai pusat kegiatan Lake Toba Traditional Music Festival sebagai rangkaian dari FMTI 2021, yang telah memberikan ruang kepada para maestro musik dan seniman di Kawasan Danau Toba.


Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada 3 (tiga) Kepala Unit Teknis (UPT) Kemendikbudristek Wilayah Aceh dan Sumatera yang sudah proaktif mendukung pemajuan kebudayaan di Kabupaten Samosir, yaitu Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) yang telah meluncurkan program strategis di Kawasan Danau Toba, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) yang telah melakukan pemugaran dan revitalisasi situs budaya di Kabupaten Samosir, dan Balai Arkeologi Sumut. 


Ketiga UPT ini telah menjadi rumah kedua bagi Pemkab Samosir dalam pembiayaan mendukung pemajuan kebudayaan daerah.


Menurut bupati, sebagai asal muasal orang batak dan menjadi titik nol peradaban Bangsa Batak maka pelestarian, pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan warisan budaya menjadi tanggung jawab besar yang membutuhkan biaya besar ditengah keterbatasan APBD Kabupaten Samosir.


Dalam kesempatan ini, Bupati juga menyampaikan proposal bantuan pengadaan alat-alat musik dan pengadaan pakaian adat bagi pengurus lembaga adat dan budaya sebagai garda terdepan untuk melestarikan dan pengelolaan kekayaan budaya di Kabupaten Samosir," tegas Bupati.


Demikian keterangan Dinas Kominfo Kabupaten Samosir, Rohani Bakara kepada sejumlah awak Media. ( Timbul Sinaga/Parulian).

TerPopuler