KOTA BEKASI, sinarberitanews.com -- Setiap Tahun anggaran (TA) Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) selalu mendapat Anggaran Biaya Pemeliharaan Jalan dari APBD Kota Bekasi, yang nilainya cukup pantastis dari puluhan miliar rupiah hingga ratusan miliar rupiah. Kendati begitu besar anggaran biaya pemeliharaan jalan itu, tetap dikerjakan BMSDA melalui yang disebut SWAKELOLA Dinas Bina Marga sendiri.
Keberadaan besarnya Biaya Pemeliharaan Jalan di Dinas BMSDA Kota Bekasi tersebut menjadi bahan perbincangan publik. Sebab sudah sepantasnya uang masyarakat yang dikucurkan melalui APBD Kota Bekasi untuk biaya Pemeliharaan Jalan itu ditenderkan ke Kontraktor yang menjadi mitra Pemkot Bekasi, sehingga jelas diketahui masyarakat berapa anggaran yang digunakan dalam pemeliharaan jalan tersebut, ujar Edward Hasugian SE salah satu Ketum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kota Bekasi. Namun ketika hal itu akan dikonfirmasikan kepada pihat terkait Dinas BMSDA tidak pernah bisa dihubungi hingga berita ini diturunkan.
Hampir semua proyek perbaikan jalan yang disebut pemeliharaan jalan di Kota Bekasi adalah proyek tambal sulam. Kita tidak sulit menemukan perbaikan jalan menimpali aspal yang sudah rusak dengan aspal baru. Proyek ini persis seperti anak-anak bermain pasir di pantai dengan membentuk gundukan pasir yang tidak membutuhkan konsep dan seni.
Hujan sekali saja, gundukan pasir hasil main -main itu akan rusak tanpa bentuk. Jalan raya yang dibangun dengan sistem tambal sulam akan menghasilkan kualitas jalan yang sangat jelek, rendah dan akan mencelakakan banyak pengemudi kendaraan.
Saya rasa hanya manusia aneh yang membuat proyek perbaikan jalan dengan cara kerja yang asal-asalan, ungkap salah seorang warga. Hasil konfirmasi wartawan di lapangan terhadap salah satu pekerja menanyakan pekerjaan,media sinarberitanews.com, ini pekerjaan tambal sulam apaan "tanya wartawan" Dengan gamblangnya pekerja itu mengatakan, Dinas Bina Marga dan maksudnya tambal sulam yang bagaimana tantangnya dengan nada arogannya.
Dengan bingung wartawanpun malas melanjutkan pertanyaan serasa tidak nyambung dengan bahasa tersebut. Wartawanpun melanjutkan dengan konfirmasi ke Kepala Bidang (Kabid) Dinas Bina Marga Sumber Daya Air (BMSDA).
Tapi sayang telepon tidak dapat tersambung. Seharusnya pekerjaan jalan raya di kerjakan dengan konsep yang benar, jangan asal-asalan . Seakan-akan membuang-buang anggaran proyek dengan sia-sia. Agar pengguna jalan merasa nyaman dan juga dapat berkendaraan dengan tenang.
Pekerjaan tambal sulam adalah pekerjaan orang malas, yang enggan berpikir, atau hanya malas berbuat kebenaran. Pemerintah Kota Bekasi harusnya tanggap dengan pekerjaan dinas intansi di lapangan. Hanya ada pembiaran dan membuang anggaran dengan sia-sia. Selayaknya melaksanakan pekerjaan dengan baik dan benar.
Dan untuk anggaran pemeliharaan jalan Dinas BMSDA Kota Bekasi TA 2021, diminta pihak Kejaksaan Kota Bekasi dan BPK untuk mengaudit semua biaya atau dana Pemeliharaan Jalan di Dinas BMSDA, supaya taransparan atau terang benderang diketahui masyarakat. Selama ini berapa banyak perbaikan jalan atau pekerjaan tambal sulam tidak pernah diketahui masyarakat, karena pekerjaan itu Swakelola Dinas BMSDA, tutur Edward Hasugian SE. (AG)