Gas Bersubsidi Jatah Orang Miskin Diduga Digunakan Pedagang dan Orang Kaya

Gas Bersubsidi Jatah Orang Miskin Diduga Digunakan Pedagang dan Orang Kaya

31/01/2022, Januari 31, 2022


KAB. PRINGSEWU, sinarberitanews.com - Pedagang Bakso dan Mie Ayam, Wahyu di Panutan Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, diduga mengunakan Tabung LPG 3 Kg. Hal ini terlihat dengan sangat jelas saat dipantau awak media di lokasi tempatnya Berdagang, Sabtu (29/01/22)



"Saat dikonfirmasi salah satu karyawan yang indetitasnya di rahasiakan, beliau mengatakan, bilamana Tabung Elpiji 3 Kg yang digunakan hanya pagi saja di saat manaskan air," ya pak, kami mengunakan tabung Elpiji 3 Kg, hanya pagi untuk meringankan kami dalam memanaskan Kuah/air Bakso, tapi biasanya kami pakai Bright Gas warna pink yang 'Non Subsidi' karna gasnya lagi naek dan mahal sampai Rp 80ribu per-tabungnya," ungkapnya



Sementara Pimpinan Warung Bakso Wahyu, yang dihubungi  Melalui Via Telpon WhatsApp mengatakan, mereka tidak menggunakan tabung untuk rakyat miskin warna hijau, malah dia melarang pekerjanya menggunakan tabung gas hijau tersebut, “Dari pengakuan pemilik Bakso dan mie ayam Wahyu, kami menggunakan Elpiji 3 Kg di saat Bright Gas warna pink habis, berulang kali ditanyakan penggunaan tabung Elpiji 3 Kg beliau menyampaikan sama dengan apa yang di ucap dari awal,” ujarnya.


Menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM, penggunaan LPG (Liquefied Petroleum Gas) atau Elpiji bersubsidi 3 kg, hanya diperuntukkan bagi usaha kecil yang beromzet maksimal Rp 833 ribu per hari. Karena itu, tabung elpiji 3 kg yang dijual PT. Pertamina (Persero) sengaja ditulisi kalimat yang jelas, yakni “Hanya untuk Masyarakat Miskin.” 


Sedang untuk memenuhi kebutuhan energi kalangan pengusaha, PNS dan warga berpenghasilan tinggi lainnya, PT. Pertamina telah menyiapkan LPG jenis Bright Gas. Bahkan, Pertamina kini memberikan diskon - diskon sebesar Rp 17.000 hingga Rp 45.000 untuk pembelian tabung perdana dan isi ulang Bright Gas 5,5 Kg dan 12 Kg.


Tapi faktnya, banyak orang mampu tidak malu-malu memakai elpiji bersubsidi 3 kg, baik kalangan pengusaha maupun kalangan pegawai negeri. Jadi tak aneh bila di beberapa daerah kini seringkali terjadi kelangkaan elpiji 3 kg. 


Akibatnya, warga kurang mampu seringkali tak bisa memperoleh elpiji 3 kg. Salah satu penyebabnya, tidak sedikit kalangan pengusaha restoran suka main borong elpiji bersubsidi yang sebenarnya jadi jatah warga miskin. (MERLIYANSYAH, MH)

TerPopuler