PRINGSEWU, sinarberitanews.com -- Ketua E-Warung Kube Margorukun Pekon Margosari, Kecamatan Pagelaran Utara (Pantura), Kabupaten Pringsewu, Sumini terkesan buang badan dan tak bertanggung jawab, malah beralasan beras yang dikeluarkan e-warungnya dari pabrik siliwangi kualitas bagus, bahkan tak ada itikad baik mencarikan solusi terkait keluhan warga Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Padahal jelas banyak KPM yang mengeluh beras yang mereka terima kualitas buruk dan bau apek, bahkan buah salak yang mereka terima pada busuk.
Hal ini disampaikan Sumini, via watshap saat dikonrfimasi media terkiat keluhan warga penerima KPM, Sumini tidak menjawab konfirmasi media malah mengirimkan link berita media yang memuat penyampaian Sumini yang mengelak adanya keluhan warga selaku KPM,
"beras kami bagus pak, namanya orang ada yang suka dan ada yang tidak suka," jawab watshap Sumini.
Ditempat terpisah warga Pekon Margosari Kecamatan Pagelaran Utara keluhkan beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) mengeluh karena beras yang mereka terima kualitasnya buruk, beras yang mereka terima dari e-warung margorukun Pekon Margosari tersebut warnanya belang ada yang warnanya kuning-kuning dan ada juga yang putih seperti kapur, ungkap seorang Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang minta namanya dirahasiakan, penyampaiannya mewakili puluhan rekannya sesama KPM.
Sumber merasa kecewa dengan beras yang mereka terima dengan kualitas yang buruk karena selain warnanya kuning juga berasnya bau apek belum lagi menurut sumber harga beras juga sangat mahal sampai Rp.11.000,-kg, artinya jelas jika harga beras segitu harus dengan kualitas bagus atau harus beras premium.
Lebih jauh sumber mengatakan beras bantuan ini saat dimasak rasanya tidak enak atau tidak pulen, sebenarnya masyarakat juga tahu jika beras yang kualitas bagus, karena merata mereka petani jadi tahu beras yang bagus itu seperti apa, artinya beras bantuan itu tidak sesuai dengan kualitasnya.
Selain itu sumber juga mengatakan bukan hanya beras yang mereka merasa kecewa tetapi buah salak yang mereka diterima oleh KPM banyak yang busuk buahnya, artinya jika buah busuk tidak bisa dimakan buah salak tersebut oleh KPM, belum lagi salaknya kecil-kecil atau buah sutiran jadi sangat jelas jika begini keadaannya suplayer ini sangat merugikan KPM.
Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pringsewu ibu Titik, saat dihubungi via ponsel mengatakan untuk persoalan e-warung silahkan hubungi Kabidnya aja Sugeng.
Sementara Sugeng Kabid Sosial mengatakan persoalan beras seperti ini dikembalikan ke pihak e- warung saja, ditanyakan pada e-warungnya.
Hingga berita ini diturunkan belum diketahui siapa suplayer diKube Margorukun Pekon Margosari, bahkan belum ada tindak lanjut menyikapi persoalan ini dari Dinas Sosial Kabupaten Pringsewu, terkesan Dinas terkait tutup mata menyikapi persoalan ini.
MERLIYANSYAH. MH