LAMPUNG UTARA, sinarberitanews.com - Ada apa di PLN Lampung Utara (Lampura) hingga kayu dibuat menjadi tiang penyangga kabel listrik. Sepertinya PLN Lampura untuk pemasangan tiang listrik beton mau dibebankan ke masyarakat. Padahal itu tanggung jawab PLN sendiri untuk memberi pelayanan listrik terbaik ke masyarakat, demikian keterangan dihimpun dari masyarakat setempat.
Menurut warga Kelurahan Rejosari, Kecamatan Kotabumi, Lampung Utara, menjadikan dua batang pohon sebagai tiang penyangga penghubung jaringan kabel listrik dilingkungan setempat.
Warga terpaksa menggunakan pohon mahoni dan jati hidup sebagai penyengga kabel PLN dan sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Meski telah berlangsung lama, tidak ada tindakan dari PLN. "Kabel tersebut sangat menghawatirkan. Apa lagi saat datang angin kencang pada musim penghujan, tiang darurat tersebut dihawatirkan roboh dan membahayakan warga," kata Nanang, warga sekitar, Rabu (9/12/2021).
Menurut Nanang, penggunaan pohon tersebut lantaran belum adanya tiang beton untuk jaringan listrik hingga ke beberapa rumah. Padahal hanya beberapa tiang beton yang dibutuhkan.
Ditambahkan dia, kabel listrik yang dipasang secara swadaya itu menggunakan kabel kecil. Acapkali diusulkan pada rayon PLN Kotabumi, baik melalui pamong setempat atau saat reses anggota legislatif, namun tidak didengar.
Tegangan naik turun lantaran kabel utama tidak sesuai standar. Saya berharap PLN segera turun dan mengatasi keluhan kami," ujar Nanang. Marwanto, warga lainnya juga mengeluhkan jaringan listrik tersebut.
Di mana rumahnya dijadikan induk jaringan yang disambung di atas atap rumahnya. Menurut dia, hal itu sangat beresiko jika terjadi konsleting listrik.
"Kalau ngobrol ke PLN ribet, banyak syaratnya. Ujung-ujungnya harus beli tiang listrik sendiri. Masyarakat uang dari mana. Mohon Pak Bupati bisa mencari solusi,” tandasnya. Sementara itu, terkait keluhan warga tersebut, sampai saat ini pihak PLN belum dapat dihubungi. (HAZ)