LAMPUNG BARAT, sinarberitanews.com -- Arogansi yang ditonjolkan pihak SD Negeri 01 Simpang Sari, Kecamatan Sumber Jaya Lampung Barat, bukanlah budaya masyarakat Indonesia. Karena masyarakat Indonesia selalu memelihara adat ke timuran, sopan santun, tata krama dan menghormati orang lain atau tamu.
Tetapi, di SD Negeri 01 Simpang Sari Lampung Barat ini, tidaklah seperti itu, justru tidak menhormati tamu yang datang bersilaturahmi ke sekolah itu. Padahal guru dan kepala sekolah adalah harus menjadi panutan bagi masyarakat, karena guru digugus dan ditiru. Lalu jika guru dan kepala sekolah seperti di SD Negeri 01 Simpang Sari, dinilai bukanlah menjadi contoh.
Hal ini menjadi diduga sikap dan kelakukan atau perangai seperti itu tidak menghormati orang atau tamu sendiri, ini sangat berbahaya bagi anak didiknya. Karena rata-rata murid selalu mencontoh perilaku guru tersebut. Diduga yang salah pembinaan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Barat (Lambar), sehingga guru dan kepala sekolah berperilaku arogan. Tentu hal ini menjadi PR bagi Kepala Dinas Pendidikan Lambar, supaya kepala sekolah dan guru tetap dalam pendiriannya menjadi panutan atau guru yang ditiru, ungkap salah seorang warga yang enggan disebut namanya.
Disaat awak media mendatangi sekolah itu, melakukan tugas Jurnalistiknya menanyakan proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) dalam situasi Pandemi Covid-19 atau dalam situasi Varian Virus Omicron yang sedang meradang saat ini di Indonesia, bahkan dunia. Dimana Pemerintah sekarang memerintahkan seluruh sekolah supaya melakukan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Namun, di benak para guru dan kepala SD Negeri 01 Simpang Sari itu, tidak berkenan atas kehadirian awak media ingin konfirmasi ke sekolah itu.
Perlu difahami, bahwa awak media bukanlah musuh guru dan kepala sekolah. Wartawan atau Jurnalistik adalah mitra kerja dari seluruh Lembaga Pemerintah maupun Lembaga - lembaga swasta lainnya itu. Karena Wartawan adalah Pilar ke 4 Demokrasi Republik Indonesia. Oleh karena itu, janganlah menganggap wartawan itu jadi musuh, jangan, tutur salah seorang warga Kecamatan Sumber Jaya, saat diminta tanggapannya seputar perilaku oknum guru dan kepala sekolah di daerah itu. (Anggi Saputra)