TANGGAMUS, sinarberitanews.com -- Ribuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus, Propinsi Lampung mengeluh dengan buruknya kualitas beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang mereka terima.
Namun, pihak suplayer BPNT untuk wilayah Kecamatan Pugung CV. IDSA sengaja kirim beras buruk karena ingin untung besar hingga raup untung ratusan juta rupiah, buruknya kualitas beras sudah nampak terlihat dari warna beras kuning bintik, ada juga beras yang bintik hitam, beras juga jika dimasak tidak pulen nasinya dan berbau apek.
Kualitas beras yang buruk tersebut, diterima KPM pada awal Januari 2022, merata KPM sudah komplain melalui e-warung masing-masing, namun karena pihak suplayer mengelak dengan alasan semua beras kualitasnya seperti itu hingga sekarang tidak diganti juga, kebanyakan dari KPM hanya ngedumel dan kesal dalam hati, tetapi, karena tidak diberikan solusi jalan keluar persoalan beras ini oleh e-warung dan suplayer, terkesan suplayer sudah bekerja sama dengan pengurus e-warung.
Beberapa KPM yang ditemui media di Pekon Sumanda, Sukamaju, Sukamulya, Gading Pertiwi, Tamansari, Pungkut dan Tangkit Serdang mengatakan, mereka menerima BPNT Januari ada yang empat kali, bahkan ada yang delapan kali, karena rapel beberapa waktu lalu kosong, artinya berasnya cukup banyak jika satu kali saja menerima seperti ini, beras 10kg, ayam berat 1kg ayam hidup, kentang 1/2kg, jeruk 1/2kg, dan telor berat 1kg atau sebanyak 14butir.
Menurut KPM itu berasnya ada yang terima sampai 80kg sementara kualitas beras buruk, sangat disayangkan jika KPM menerima beras yang bisa buat stok makan mereka sebulan, namun tidak layak dikonsumsi seperti ini, artinya KPM sangat dirugikan, belum lagi jika mengacu pada MoU pesanan awal beras kualitas bagus atau beras premium, ini jelas suplayer sudah menyalahi perjanjian.
Sementara beberapa E-warung saat ditemui media ini mengatakan jika suplayernya CV.IDSA namun mereka tidak mengenal siapa nama pemilik CV.IDSA yang mereka tahu hanya Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK), Jalaludin, setiap pengiriman barang TKSK saja yang berhubungan dengan e-warung dan supir mobil barang.
E-warung juga mengaku sudah komplain dengan jalaludin selaku TKSK Kecamatan Pugung terkait beras kualitas buruk ini, namun dijawab TKSK semua beras seperti itu sehingga e-warung jadi diam saja menerima kondisi beras seperti itu, namun sebenarnya e-warung merasa bingung menjawab keluhan KPM terkait beras kualitas buruk ini.
Selain itu juga pengakuan e-warung yang minta dirahasiakan namanya kepada media ini mengaku mereka mendapat jatah Rp.7.000, per KPM itu juga yang memberiJalaludin selaku TKSK, artinya Rp.7.000, dikalikan jumlah KPM mereka itulah yang mereka terima sebagai imbalan dari TKSK atau Suplayer.
Sementra TKSK untuk BPNT Kecamatan Pugung Jalaludin saat dikonfimasi dirumah kediamannya pada Senin (07/02/2022) mengatakan," memang benar jika setiap pengantaran dia yang mengantar semua barang ke setiap E-warung namun itu karena supir kendaraan sering berganti dan lupa jalan arah kerumah e-warung, semua Kecamatan Pugung CV.IDSA adalah suplayernya yang beralamat di Gedungair Bandar lampung kantornya, " kata jalal.
Terkait jatah buat e-warung uang sebesar Rp.7.000, per KPM untuk pengurus E-warung diakui jalal itu semua dari pemberian suplayer, dia hanya menyampaikan saja semua itu dari suplayer, "dana itu hanya sebagai uang pengganti lelah, uang itu dari suplayer bukan dari saya, TKSK hanya mendampingi saja," kata Jalaludin.
Sementara pihak suplayer dari CV.IDSA belum bisa dikonfirmasi melalui ponsel yang diberikan oleh Jalaludin, beberapa kali dihubungi selalu tidak aktif.
Kepala Biro MERLIYANSYAH.