KOTA BEKASI, sinarberitanews.com -- Dr. Asep Sudarsono SPd, MM Kepala KCD Wilayah III, kepada sinarberitanews.com, Selasa (15/3), selepas acara penyuluhan dan pembinaan Kepala Sekolah di SMAN 8 Kota Bekasi, mengatakan, dia menghimbau kepada semua Kepala SMA baik Negeri dan Swasta untuk tidak menghindari wartawan.
Sesuai penuturan Asep, acara penyuluhan ini merupakan acara rutin yang dilakukannya, dan dilaksanakan secara bergiliran di semua sekolah. Dan bertepatan pada hari ini, SMAN 8 Kota Bekasi menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan tersebut. Asep juga menambahkan, sinergitas antara sekolah dan insan media ditunjukkan dengan saling keterbukaan antara sekolah dan media.
Ini merupakan wujud dari transparansi kinerja. Wartawan dan insan media bukan untuk dihindari, tapi harus diterima dengan baik. Namun, ungkapan Asep Sudarsono ini, dalam kenyataannya berlaku sebaliknya. Kini, semua sekolah menengah, baik SMA maupun SMK, melakukan aksi tutup pintu untuk media, baik wartawan maupun teman-teman LSM.
Keluhan teman-teman media sudah terus bergulir. Misalnya, di SMAN 8 Kota Bekasi, tamu khususnya wartawan dan LSM hanya boleh berkunjung di hari Jumat. Hal yang sama juga diberlakukan di SMAN 17. Demikian juga dengan SMAN 1, hanya menerima kunjungan di hari Selasa. Entah dari mana aturan itu dibuat mereka (Kepala Sekolah Red), tidak jelas.
Sedangkan SMAN 7, hanya membuka pintu di hari Kamis. Dan yang lebih parahnya, apa yang diberlakukan di SMAN 18 Kota Bekasi. Pihak sekolah itu memajang ex-banner besar yang mencantumkan tata tertib sekolah. Dan dalam banner itu, pada poin 9, disebutkan sekolah hanya menerima wartawan dan LSM di Hari Jumat, Minggu ke-2, setiap bulannya. Dan itupun hanya dari jam 08 sampai jam 10 pagi.
Selebihnya, sekolah tertutup untuk wartawan. Dengan adanya statemen tegas dari Kepala KCD, Dr. Asep Sudarsono SPd, MM, perilaku aneh yang ditunjukkan hampir semua kepala sekolah di Kota Bekasi, diminta supaya segera ditegur langsung. Karena sejatinya, sekolah negeri adalah milik publik. Dan publik berhak tahu apa saja kegiatan kepala sekolah, guru dan siswa di sekolah itu.
Sekolah adalah wahana dalam pembentukan karakter yang jujur, berani, bertanggung jawab serta mampu berkolaborasi dengan semua elemen masyarakat. Dengan aksi tutup pintu yang dilakukan SMA-SMK Negeri di Kota Bekasi sekarang ini dengan membuat pembatasan-pembatasan kunjungan publik maka itu sudah mencederai asas keterbukaan dan pendidikan itu sendiri.
Kepala sekolah, guru maupun siswa harus mampu tampil di publik dan menunjukkan kinerjanya. Karena mereka adalah milik publik dan sekolah negeri bukanlah private property, yang tertutup untuk publik. (Arnold)