KOTA BEKASI, sinarberitanews.com -- Pembangunan Gedung Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN 4) Kota Bekasi, tidak jelas sumber dananya, karena pembangunan gedung itu tidak pakai Papan Proyek sama sekali, sehingga masyarakat bingung. Karena tidak mengetahui apakah SMKN 4 ini menggunakan APBD Provinsi Jawa Barat atau APBN pusat lewat Kemendikbud.
Proyek itu terbagi dua sesi yang satu Rrhabilitasi (Renovasi) dan satu lagi satu ruang bangunan baru. Melohat keadaan bangunan seperri bangunan mau ditingkat, tetapi Japar (Mandor Tykang) dan Barimana Pelaksana, selaku kepercayaan Big Bos Kontraktor, mengatakan tidak mengetahui ditingkat tidaknya bangunan tersebut. Keduanya mengakui sudah 3 minggu berjalan pelaksanaan proyek itu atau mulai dari akhir Februari 2022.
Kemudian belum diketahui, apakah proyek itu yang disebut Dana Alokasi Khusus (DAK) yang biasanya dikerjakan sekolah, komite dan masyarakat lingkungan atau yang biasa disebut Swakelola. Dan apakah proyek ini melalui tender Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Bandung), semuanya tidak diketahui, karena kontraktor dinilai tidak taransparan, memampang Papan Nama Proyek di lokasi bangunan gedung SMKN 4 tersebut.
Juga tidak diketahui berapa anggaran yang digunakan, nama proyek apa. Dan biasanya, jika proyek itu dari DAK atau Swakelola tentu sekolah akan bentuk Panitia Pembangunan. Kemudian jika proyek itu Lelang (Tender) tentu Kontraktor yang mengerjakan baik kontraktor dari Kota Bekasi maupun kontraktor dari Provinsi Jawa Barat seperti yang terjadi selama ini selalu dari Provinsi Jawa Barat pemborongnya yang diduga yang menjadi kolega Dinas Pendidikan Jawa Barat (Bandung). Dan bisa dikatakan, jarang kontraktor Kota Bekasi yang mengerjakan proyek-proyek gedung sekolah negeri khususnya SMAN/SMKN.
Hasil invesigasi yang menghubungi pelaksana dan mandor tukang di lapangan yakni, Japar selaku Mandor Tukang dan Bariman (Pak De) selaku pelaksana kepercayaan Big Bos Kontraktor bernama Tutur, memgakui tidak mengetahui berapa nilai proyek dan tidak mengetahui proyek apakah proyek yang dianggarkan dari APBD Provinsi atau proyek Swakelola atau DAK dari Kementerian Pendidikan. Tidak mengetahui sama sekali dan mereka juga mengakui, bahwa proyek itu tidak pakai Papan Nama Proyek.
Anehnya lagi sang kontraktor yang dikatakan Bariman bernama Tutur menganjurkan Pemimpin Redaksi sinarberitanews.com menemui Acep dan tidak diketahui siapa Acep itu. Kemudian, hubungan apa proyek Rehabilitasi dan bangunan baru SMKN 4 Kota Bekasi dengan Acep tersebut.
Sama sekali tidak ada hubungan proyek SMKN 4 Kota Bekasi dengan yang disebut-sebut sang Kontraktor tersebut.
Ketika hal ini akan dikonfirmasikan kepada Kepala SMKN 4 Kota Bekasi maupun kepada pihak berkompeten sekolah itu seperti misalnya Kasubag TU, tetapi dikatakan penjaga sekolah alias security, bahwa kepala sekolah dan TU belum datang. sinarberitanews.com Kamis (17/03) menunggu dari pagi hingga pukul 10: Wub juga belum datang kepala sekolah dan pihak TU SMAN 4 Kota Bekasi. Sampai berita ini diturunkan, belum ada pihak berkompeten memberi keterangan Pers, seputar masalah pembangunan yang diduga siluman itu. (Red)