PRINGSEWU, sinarberitanews.com -- Pihak Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN 1) Pagelaran diduga korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang digulirkan pemerintah pada tahun ajaran 2020 sebesar Rp 945.150.000,- Termin 1 Sampai triwulan ke 3
SMAN 1 Pagelaran tersebut diduga berani memanipulasi anggaran BOS pada beberapa item kegiatan yang semestinya untuk kepentingan siswa. Namun, diduga kuat selama masa Pandemi Covid-19 dan siswa mengikuti proses belajar mengajar secara daring, menjadi kesempatan empuk bagi pihak Sekolah tersebut diduga menyelewengkan anggaran untuk kepentingan pribadinya.
Pasalnya, dari sejumlah komponen belanja dana BOS yang digunakan diduga korupsi anggaran dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) tahun anggaran 2020. Karena ulahnya Kepsek tersebut diduga ratusan juta anggaran dana BOS di SMAN 1 Pagelaran penyimpangan, karena ada beberapa anggaran kegiatan yang dianggarkan dari dana BOS sekolah tersebut, namun berbagai kegiatan tersebut tidak dilaksanakan kegiatan anggarannya.
Dikatakan, seorang sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan mengatakan, ada beberapa anggaran kegiatan dalam penggunaan dana BOS SMAN 1 Pagelaran yang ditengarai disimpangkan oleh pihak sekolah, seperti dana ektrakurikuler yang jumlahnya mencapai puluhan juta, pada anggaran tersebut tidak dipergunakan sama sekali karena posisi saat tahun 2020 anak siswa sekolah secara daring, artinya tidak ada kegiatan ektrakurikuler.
Untuk triwulan 1sampai triwulan ke 3, kegiatan pembelajaran dan ekstrakuriluler untuk termin 1.Rp.26.807.347. Demikian juga untuk termin ke 2 Rp.3.000.000 dan termin ke3 sebesar Rp.16.935.000 jika ditotal anggaran ekstrakurikuler untuk tiga termin saja mencapai Rp.46.742.347,- yang diduga kegiatan ini fiktif.
Selain itu dijelaskan sumber juga anggaran untuk Administrasi kegiatan sekolah untuk termin 1.Rp.42.537.266, termin ke 2. Rp.44.281.390, dan untuk termin ke3 Rp.70.650.661, total mencapai Rp.157.469.317, demikian juga anggaran peruntukan langganan daya dan jasa untuk termin ke 1 Rp.20.707.787, untuk termin ke 2 Rp.56.142.710, dan termin ke 3 Rp.11.971.987, jika ditotal mencapai Rp.88.822.484, diduga dalam penerapan dana ini juga tidak sesuai, diduga banyak dimark-up juga.
Dijelaskan sumber juga, yang lebih parah lagi dana peruntukan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah untuk termin ke 1 Rp.103.337.500, dan untuk termin ke 2 Rp.5.830.000. Dan termin ke 3 Rp.76.771.000, ditambah lagi dengan penerimaan peserta didik baru yang dianggarkan di termin ke 2 Rp.14.515.000,- untuk ketiga triwulan saja total anggaran mencapai Rp.187.390.000, anggaran untuk peruntukan Sarpras dan penerimaan peserta didik baru sekolah ini diduga juga fiktif karena tidak pernah ada kegiatan serupa itu disaat Pandemi Covid-19, kemarin.
Sementara menurut keterangan Eko Embarwadi selaku Humas SMAN 1 Pagelaran, saat dikonfirmasi di tempat kerjanya mengatakan, dia bekerja sebagai humas sekolah, dia sangat tahu betul jika saat Pandemi Covid-19 kemarin SMAN 1 Pagelaran selama tahun 2020 dan 2021 melakukan belajar secara daring, di saat Pandemi Covid-19 dan baru mulai belajar secara tatap muka sejak bulan Januari 2022 kemarin, hingga sekarang.
Bahkan humas sekolah itu mengatakan, selama tahun 2020 dan 2021 tidak pernah sekolah melakukan kegiatan ektrakurikuler karena emang dilarang atau sekolah secara daring, demikian juga kegiatan perbaikan Sarana dan Prasarana (Sapras) sekolah juga tidak ada artinya memang tidak ada kegiatan perbaikan sarana sekolah, ada juga kegiatan perbaikan atap ruangan lokal kelas saja itupun merupakan bantuan Pemda dari Dinas Pendidikan.
"Tidak pernah kegiatan ekstrakurikuler selama pandemi covid kemarin pak, sekolah libur tidak ada kegiatan ekstrakurikuler," kata humas.
Sementara Kepala sekolah SMAN 1 Pagelaran Apriana Wiguna, yang baru beberapa bulan menjabat sebagai kepsek di SMAN 1 Pagelaran belum bisa ditemui, media ini upaya konfirmasi ke sekolah, tapi, tdak datang Satpam bilang kepala sekolah tidak masuk kerja, hingga berita ini diturunkan Kepala SMAN 1 Pagelaran belum bisa dikonfirmasi. (MERLIYANSYAH)