KOTA BEKASI, sinarberitanews.com -- Terjadi kucing-kucingan alias petak umpat antara warga Perumahan Taman Tytyan Indah dengan pemilik Pabrik Baja atau CV. Tytyan Abadi yang berlokasi di Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi. Dimana Pabrik Baja beroperasi yang menimbulkan kebisingan warga Perumahan itu.
Pabrik Baja (Pabrikasi) itu diduga meyalahi aturan yang membangun Pabrik di tengah perumahan. Dan anehnya, Pemkot Bekasi tidak mampu menutup Pabrik Baja Cv. Tytyan Abadi itu, walau Wakil Gubernur Jawa Barat memerintahkan Pemkot Bekasi untuk menutup pabrik yang meresahkan masyarakat itu. Bukan hanya itu saja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menyurati Pemkot Bekasi yang meminta Pemkot Bekasi untuk meninjau kembali Pabrik Baja yang berdiri di tengah perumahan, juga Presiden Jokowi melalui Sekneg menegur Kota Bekasi.
Namun, semua tidak digubris Walikota Bekasi, ketika itu masih menjabat Rahmat Effendi yang tersandung kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) awal januari lalu. Karena Walikota Bekasi Non Aktif Rahmat Effendi sudah menginap di Hotel Prodeo Gedung Merah Putih KPK, sehingga sekarang warga Perumahan Tytyan Indah minta kepada Plt. Walikota Bekasi untuk menyelesaikan kasus Pabrik Baja yang meresahkan warga perumahan tersebut.
Sekarang Pabrik Baja sepertinya tidak mau tau atas keresahan dan tidak kenyamanan warga lingkungan Pabrik Baja (Fabrikasi) itu. Dimana Sudiono selaku Ketua RT 03 seakan akan dirinya merasa benar mendirikan Pabrik di tengah perumahan, sehingga seenaknya mengoperasikan pabriknya walau sangat meresahkan warga Perumahan Taman Tytyan Indah. Ketika warga melapor ke Kecamatan Medan Satria dan Kecamatan perintahkan Lurah Kali Baru, tetapi ketika petugas Trantib Kelurahan Kali Baru turun ke lokasi Pabrik tidak menemukan ada kegiatan pabrik alias berhenti.
Oleh pihak Trantib Kecamatan Medan Satria menjelaskan atas laporan Trantib Kelurahan Kali Baru menjelaskan, bahwa tidak ada aktifitas Pabrik Baja tersebut. Jadi seperti kucing-kucingan. Begitu pulang Trantib tidak lama lagi Pabrik Baja itu langsung operasi lagi. Tapi menurut warga Perumahan Tytyan Indah itu mengatakan dan menduga terjadi persekongkolan di antara pihak Kecamatan, Kelurahan dengan Sudiono yang disebut-sebut pemilik Pabrik Baja. Tetapi isu atau informasi beredar bahwa pemilik Pabrik Baja itu adalah orang orang penting Pemkot Bekasi dan pejabat teras Provinsi Jawa Barat, tutur warga setempat.
Dulu pemilik Perusahaan itu orang China (Thionghoa). Ketika itu diprotes warga keberadaan perusahaan di tengah perumahan itu. Oleh orang china pemilik perusahaan pindah ke daerah Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi dan tanah miliknya lokasi perusahaannnya di jual kepada Sudiono dan mertuanya Sutaji (Alm). Kepada warga setempat Sudiono berjanji akan membangun rumah kontrakan di atas lahan kurang lebih 1000 m² itu. Ternyata janji Sudiono ke warga hanya angin surga. Sudiono tetap melanjutkan kegiatan perusahaan terdahulu.
Pertanyaan warga Perumahan Tytyan Indah, kenapa dulu ketika perusahaan dimiliki warga keturunan langsung berhenti. Dan kenapa sekarang begitu alotnya permasalahan pabrik baja tersebut. Ada Apa, siapa pemiliknya, kata warga Perumahan Tytyan Indah itu kesal.
Beredar informasi, akan dipasang PEREDAM di dalam Pabrik Baja itu, tetapi warga Perumahan Taman Tytyan Indah tetap protes, alasannya tetap juga bising dengan Armada yang keluar masuk ngangkat Besi dan Bahan Material lainnya itu. Selain itu dikatakan, permasalahannya bukan soal ada peredamnya. Kenapa bisa Pabrik didirikan di tengah lingkungan perumahan, itu saja, tutur warga Kelurahan Kali Baru itu. (Tim Redaksi)