Proyek pembangunan SMKN 4 Kota Bekasi itu, terdiri dari 2 pekerjaan yang satu Renovasi 2 Ruang Kelas dan yang satu lagi Bangunan Baru. Informasi yang diterima sinarberitanews.com yang langsung investasi ke lokasi pembangunan SMKN 4 Kota Bekasi yang menjelaskan, bahwa biaya atau anggaran untuk pembangunan itu berasal dari uang Komite Sekolah. Namun sangat disayangkan, pihak sekolah tidak membentuk Panitia Pembangunan, sehingga diduga hanya kepala sekolah yang mengetahui dan diduga tidak melibatkan guru dalam Kepanitian pembangunan sebagai mana layaknya seperti yang dilakukan sekolah lain.
Dipertanyakan ketidak transparansi kepala sekolah dalam pembangunan sekolah tersebut, sehingga berbagai Prediksi timbul dan mengatakan, ada apa yang terjadi sehingga kepala sekolah seolah-olah merahasiakan anggaran pembangunan Renovasi dan Bangunan Baru sekolah tersebut. Sebab, setiap uang masyarakat yang masuk ke instansi pemerintah secara otomatis menjadi uang negara dan setiap penggunaan uang negara harus jelas dan transparan. Kenapa kepala SMKN 4 Kota Bekasi ingin merahasiakan biaya pembangunan tersebut.
Terindikasi dan berbagai dugaan timbul atas biaya yang dirahasiakan sang kepala sekolah itu. Sebab, bukan tidak mungkin terjadi biaya yang habis membangun Renovasi dan Bangunan Baru menghabiskan misalnya Rp 400 juta, tetapi dalam laporan menjadi Rp 700 juta. Bukan tidak mungkin hal itu terjadi, dikarenakan tidak adanya pembentukan Kepanitian Pembangunan dan Plang Papan Proyek, "Maaf ini kita bukan menuduh," ujar salah seorang warga Jatisampurna ketika diminta komentarnya seputar pembangunan Gedung SMKN 4 Kota Bekasi itu.
Ketika hal itu dikonfirmasikan kepada Wakil Kepala SMKN 4 Bidang Humas dan Sarana Prasarana (Sarpras), merekapun tidak mengetahui berapa dianggarkan biaya pembangunan Renovasi dan Bangunan Gedung Baru SMKN 4 itu. Diakui juga, bahwa tidak ada dibentuk kepala sekolah Panitia Pembangunan. Dengan jawaban kedua Wakil Kepala SMKN 4 Kota Bekasi, sehingga patut diduga sang Kepala sekolah merahasiakan anggaran pembangunan tersebut yang juga menimbulkan banyak pertanyaan. Kemudian, ketika permasalahan itu dikonfirmasi kepada Dr. H. Asep Sudarsono SPd, MM mengatakan, dan menganjurkan supaya langsung ketemu Kepala SMKN 4. Akan tetapi susah dan tidak pernah bisa ditemui Kepala sekolah tersebut. (Redaksi)