TANGGAMUS,sinarberitanews.com-Berkas Kasus Kakon Gunung Tiga Kecamatan Pugung akan segera masuk kejaksaan, sebagai tindak lanjut berbagai kegiatan dipekon tersebut yang diduga syarat mainan korupsi yang dilakukan Kepala Pekon setempat M.Hijrah Syahputra dengan menjadikan kegiatan yang menggunakan dana DD menjadi ajang korupsi.
Disampaikan Sekjen DPP LSM Pergerakan Masyarakat Analisis Kegiatan (Pematank) Andre Saputra, menyampaikan sebagai wujud dan langkah bersama masyarakat dalam memberantas korupsi yang dimulai dari pekon Gunung Tiga Kecamatan Pugung karena beberapa kegiatan dipekon tersebut sangat jelas terlihat kejanggalannya.
"Kita akan segera masukkan berkas pelaporan kasus pekon Gunung Tiga kepihak Kejaksaan," ungkapnya.
Selain itu Sekjen DPP LSM Pematank tersebut menyatakan segala macam bentuk korupsi yang merugikan negara harus diberantas habis walaupun itu terjadi ditingkat pekon sekakipun karena yang dirugikan adalah masyarakat, "korupsi adalah musuh bersama dan harus diberantas habis ini sudah jelas," kata Andre Saputra.
Pada pemberitaan sebelumnya Kepala Pekon (Kakon) Gunung Tiga Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus, Lampung, M.Hijrah Syahputra, diduga korupsi anggaran dana desa (DD) tahun anggaran 2021 dan 2022 bernilai ratusan juta.
Beberapa kegiatan fisik pembangunan dan pengadaan serta pemberdayaan masyarakat yang menggunakan anggaran dana desa tersebut kakon gunung tiga M.Hijrah Syahputra melakukan mark-up anggaran dengan memanifulasi kegiatan dengan tujuan meraup keuntungan besar sehingga diduga telah terjadi kerugian negara.
Diungkapkan sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan mengatakan kegiatan pembangunan jalan telford didusun batu lingga tahun anggaran 2021 senilai Rp.131.213.000,. ukuran volume panjang 135meter x lebar 2,5meter, diduga pengerjaan proyek ini kurang volume karena selain panjang jalan yang tidak mencapai 100meter, juga lebarnya tidak mencapai 2,5meter, sangat tampak terlihat jika kelokasi kegiatan ujung jalan volumenya menciut alias mengerucut, belum lagi pengerjaan jalan onderlagh ini dikerjakan asal jadi dengan batu tidur sebagian lagi batu tipis laksana jalan sabes diduga mark up anggaran jalan ini sangat besar, karena diperkirakan untuk pemasangan batu jalan ini hanya menghabiskan batu paling maksimal 5 dumtruk saja.
Bahkan menurut sumber kuat dugaan anggaran pembangunan jalan telford ini dimark-up mencapai ratusan juta, karena selain kualitas pengerjaan yang buruk juga volume jalan untuk panjang jalan dan lebarnya kurang dari volume yang ditentukan dalam RAB kegiatan pembangunan jalan tersebut.
Selain itu dia jelaskan juga masih pada tahun anggaran 2021, terdapat anggaran pengadaan bibit tanaman yang dibagikan kemasyarakat senilai Rp.52.500.000, kegiatan pemberdayaan masyarakat ini juga diduga telah dimark-up oleh Kakon karena tidak merata masyarakat mendapatkan bantuan bibit tanaman tersebut, diduga bantuan bibit kemasyarakat ini hanya dibagikan sebagian kecil saja.
"Untuk pembagian bibit tanaman tidak semua mendapatkan bagian hanya sebagian kecil yang dapat bibit alpokat, itu pun tidak banyak jumlahnya," jelasnya.
Masih anggaran tahun 2021 juga pengadaan patung ikan lumba-lumba sebagai Icon Kabupaten Tanggamus, diketahui untuk anggaran pengadaan Icon desa/lumba-lumba dianggarkan mencapai Rp.20.100.000,. Padahal diketahui harganya hanya mencapai Rp.5juta sampai Rp 7,5juta saja.
"Icon lumba-lumba dengan anggaran sebesar itu jelas ada dugaan mark-up yang cukup besar padahal ditahun berikutnya dianggarkan kembali patung ikan lumba-lumba namun anggarannya berbeda dengan tahun sebelumnya,," katanya.
Sementara anggaran tahun 2022 kegiatan pembangunan rabat beton senilai Rp.142.270.000,. diduga kegiatan rabat beton ini juga kurang volume karena panjang jalan yang dirabat saja tidak mencapai 200meter, padahal seharusnya jalan rabat beton tersebut untuk lebar 2,5meter dengan ketebalan 0,15cm dengan panjang 204 meter, namun fakta pembangunan tidak mencapai volume tersebut.
Sementara hingga berita ini diturunkan Kakon Gunung Tiga M.Hijrah Syahputra belum bisa dikonfirmasi media ini bahkan beberapa kali mendatangi kantor pekon tidak bisa ditemui karena kakon tidak berada dikantornya, bahkan saat dihubungi via ponsel dan whatsap juga tidak bisa selalu tidak aktif.
Sementara beberapa kaur dan kadua yang ditemui media ini dikantor pekon setempat tidak bisa memberikan komentar dan tanggapan, bahkan untuk meminta nomer hp kakon saja para kaur dan staf pekon tidak mau memberikan nomor hp dengan alasan tidak bisa memberikan nomor kakon pada sembarangan orang.
Sementara secara bersamaan saat bertemu dikantor pekon setempat pendamping desa gunung tiga Suhaipi saat diminta keterangan mengatakan tidak ingat dengan jumlah anggaran kegiatan namun dia menjelaskan ,"pekon memiliki RAB kegiatan, silahkan tanya saja dengan pekon," katanya.
Berbeda waktu Kakon Gunung Tiga M.Hijrah Syahputra saat diminta konfirmasi via watshap tidak memberikan jawaban malah balas watshap dengan omelan, mengatakan," salut berita terbit gak konfirmasi," balasnya.
Ketika media ini menyampaikan upaya konfirmasi sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu mendatangi kantor pekon dan via ponsel Kakon Gunung Tiga menuduh wartawan media ini tidak mengisi buku tamu dikantor pekonnya.
"Gimna mau dilayani, datang ke kantor juga abg g mau ngisi buku tamu, keperluannya apa. Itu kantor pemerintah bg bukan pasar 😇," ungkapnya.
Padahal media ini sudah mengisi buku tamu dikantor pekon setempat via online sesuai arahan staf kantornya, namun konfirmasi tak juga didapat malah kakon terkesan menghindar. (MERLIYANSYAH)