BENGKALIS,sinarberitanews.com-Pembangunan yang gencar disuarakan oleh para pemegang kebijakan di Negeri tercinta ini merupakan dari amanat penderitaan rakyat (Ampera), mesti diwujudkan secara nyata dan merata.
Dasar itulah yang dijadikan para pemegang kebijakan di negeri ini, sebagai dalih utama untuk menggenjot pembangunan Penerangan dari PLN diberbagai sektor demi mewujudkan masyarakat Indonesia yang makmur, berkecerdasan, dan berkemajuan dalam bingkai NKRI.
Namun nampaknya, Hal itu tidak merata dilakukan, bahkan di era Presiden Joko Widodo, yang menerapkan Alokasi Dana Desa dan APBD yang setiap tahun cenderung ditambah nilainya.
Kurang Lebih dari 45 kepala keluarga (KK) warga dan 1 Rumah Ibadah(Gereja) yang tersebar di Desa Tasik Tebing Serai jalan Pematang Kulim,dusun Dua Tanjung Potai Rt.003/Rw.004 Kilometer 75 dan Rt.002/Rw.004 kecamatan Talang Muandau Bengkalis,dan warga Desa Tasik Betung Rt004/Rw002 Sungai Mandau Siak Riau,gelap saat malam hari di karenakan saluran listrik dari PLN belum dapat dinikmati hingga saat ini tgl 01 Februari 2023.
"Padahal dari pemukiman kami ke tiang listrik permanen yg sudah teraliri listrik jarak lebih kurang 2 kilo meter " ucap salah satu warga
PT PLN (persero), yang adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), terkesan BELUM SANGGUP memenuhi salah satu kebutuhan vital masyarakat Bengkalis dan Siak,yang dikepung oleh banyak perusahaan pembangkit listrik itu.
Seorang perangkat Desa dan warga sekitar mengaku,sejak Indonesia Merdeka masyarakat sudah mendambakan penerangan fasilitas berupa penerangan listrik, dari perusahaan BUMN PLN (Persero).
"Sejak tahun 2019, kami sudah melayangkan surat permohonan agar mendapatkan fasilitas penerangan listrik dari PLN,dan untuk menjawab rasa penasaran, kami warga, telah mendatangi langsung kantor PLN cabang Perawang Barat di jalan Muhammad Ali Tualang Siak Riau, pada tanggal 27 April 2021 lalu " ungkap warga
Di kantor PLN cabang Perawang, warga diterima oleh petugas PLN bernama Irfan dan Agus yang mengatakan akan menanyakan hal tersebut kepada atasannya, Yadi, dan Manager PLN setempat bernama Buyung atau sering disapa Bapak Bege.
"Hingga saat ini, masih sebatas survei terus sampai beberapa kali. Pemasangan tiang listrik dan kabel listrik dari PLN belum juga terwujud. Menikmati penerangan listrik, masih sebatas angan-angan belaka " ucap salah satu warga
Padahal warga bersedia membayar Rp. 3 juta untuk pemasangan arus listrik berdaya 900 volt amphere (VA).
Diakui seorang perangkat Desa Tasik Tebing Serai Bastran Rt. dan kepala Desa Tasik Betung Anas, mereka sudah menunggu terlalu lama, kapan aliran listrik dapat dihantar untuk mereka nikmati.
“Sampai saat ini kami hanya menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Kurang maksimal, karena kebutuhan penerangan untuk belajar anak-anak dan cucu dirasakan kurang stabil, ditambah lagi untuk kebutuhan menanak nasi, setrika pakaian dan kebutuhan umum lainnya " ungkap RT Bastran Siagian
Warga lainnya bernama Pardomuan, Junjungan, Horison dan lainnya berharap, dengan adanya suplai listrik di desa yang mereka diami, tentu akan banyak warga yang bisa menetap, dan perekonomian setempat akan membaik dan makin sejahtera, kualitas hidup masyarakatnya akan lebih meningkat.
Pekerjaan kami saat ini hanya petani dan berkebun. Dengan rasa niat, meskipun jarak tempuh hingga dua jam menggunakan kendaraan roda empat SEWAAN, kami ingin secepatnya dapat menikmati penerangan dari PT PLN (Persero).
Diceritakan, manager PLN cabang Perawang Barat, Buyung, pernah datang untuk survei di lokasi dan mengatakan, surat permohonan warga beserta photo lokasi yang akan disalurkan listrik, sudah sampai di PLN pusat di Pekanbaru. Bahkan Buyung mengaku, tidak ada kendala serta berharap akhir tahun 2021, tiang listrik sudah ada dilokasi. Namun hasilnya, nihil belaka.
Petugas PLN cabang Perawang Barat Agus, yang dikonfirmasi oleh Jurnalis Sinar Berita News Roniko Sianturi beberapa waktu lalu, meminta warga bersabar semoga awal tahun 2022 kemungkinan besar listrik akan telah dihantar nyata tidak ada hasil sampai saat ini.
Setelah menunggu beberapa bulan, pada tanggal 25 Mei 2022, Roniko Sianturi kembali menghubungi langsung Manager PLN cabang Perawang Barat, Buyung.
Saat berkomunikasi langsung dengan manager PT PLN (persero) Perawang Barat Siak yang akrab disapa dengan panggilan ‘bapak Bege’ ini mengatakan bahwa dana tidak mencukupi, dan butuh anggaran besar untuk menyalurkan listrik ke lokasi dimaksud.
Melalui Jurnalis Sinar Berita News Roniko Sianturi, warga di beberapa Desa di kecamatan Talang Muandau Bengkalis dan Sungai Mandau Siak Riau mengharapkan perhatian dari Pemerintah pusat. Karena selain tanpa aliran listrik, daerah itu juga termasuk area ‘blankspot’ susah sinyal (signal).
"Kepada Pihak PLN Manager saat ini Perawang Siak(RIAU) Bapak Erick Thohir selaku Menteri BUMN,dan khususnya Bapak Presiden Joko Widodo,kami warga disini meminta tolong dengan sangat agar listrik PLN masuk ke lokasi pemukiman kami secepatnya Tahun ini Terealisasi, karena kami sudah menunggu terlalu lama sampai berlarut-larut,dari tahun 2019 kami membuat surat permohonan, sampai saat ini tgl 1 Februari 2023, belum juga dikabulkan" harap mereka sepakat.[Roniko S.]