Wacana pembangunan terminal baru di Jatiasih itu mencuat sejak tahun 2015. Pemkot Bekasi beralasan terminal induk yang berada di Bekasi Timur sudah tidak refresentatif. Namun, saat ini wacana tersebut tak lagi terdengar.
Sekretaris Komisi 2 Alimudin, menuturkan saat ini kondisi terminal induk Bekasi sudah kurang layak karena terlihat sempit dan tidak nyaman.
“Pertama terkait dengan luasan, ini luasnya tidak mencukupi. Kedua terkait dengan kenyamanan baik sebagai penumpang dan pengantar ketiga penataan area di sana tidak kondusif karena kondisinya sudah tidak sesuai standar,” beber Alimudin.
Politisi PKS ini memaparkan, dirinya pernah membahas dan mengusulkan untuk dilakukan relokasi Terminal Bekasi. Bahkan pada tahun 2021 sudah dibuatkan Detail Engineering Design (DED), juga proses serah terima pengadaan lahan Prasarana Sarana dan Utilitas (PSU) milik swasta terhadap Pemkot Bekasi untuk lokasi baru terminal induk sudah rampung dilakukan.
“Informasinya tahun 2021, proses feasibility study (FS) telah rampung, dan DED juga sudah dibuat. Bahkan sudah ada persetujuan dan hasil uji kelayakan yang dilakukan Pemerintah Pusat sudah dikeluarkan. Nanti kami akan telusuri sejauh mana proses rencana pembangunan itu,” ujar Alimudin.
Seperti diketahui, terminal Bekasi di Bekasi Timur dengan luas 1,3 hektar itu dinilai sudah kurang layak untuk menjadi terminal tipe A. Sehingga sejak 2015, Pemkot Bekasi berencana merelokasi ke wilayah Jatiasih dengan luas sekitar 3,5 hektar.(Adv)