SUKABUMI,sinarberitanews.com- Bupati Sukabumi H Marwan Hamami membuka workshop implementasi jalur laluan ikan atau fishway di Bale Pangripta Bapelitbangda, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (27 /02/24). Workshop tersebut bertujuan memastikan ketersediaan ikan air tawar terus berkembang biak.
Pemkab. Sukabumi telah menjalin kerjasama dengan FAO dan KKP sejak 2018 untuk melaksanakan program IFish. Bupati Marwan Hamami menyatakan workshop ini sebagai komitmen Pemkab. Sukabumi menjadikan sidat sebagai ikon kabupaten.
“Workshop ini akan memberikan solusi untuk mengembangkan sidat di Kabupaten Sukabumi,” menegaskan pentingnya kolaborasi stakeholder dalam menjaga kelestarian perairan teluk Palabuhanratu sebagai jalur laluan benih sidat di selatan Jawa,” ujar Bupati.
Bupati Hamami mengajak pemerintah dan swasta memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar perairan Tonjong Cimandiri tentang pentingnya menjaga kelestarian sidat. Dalam pandangannya, upaya ini dapat melindungi sidat dari ancaman kepunahan. Dirinya berharap diminati masyarakat lokal maupun internasional.
“Saya ingin beberapa wilayah di Kabupaten Sukabumi ini memiliki kampung khusus untuk pengolahan ikan, sehingga masing-masing kampung memiliki ikon tersendiri,” tambahnya.
Kepala Dinas Perikanan Kab. Sukabumi, Nunung Nurhayati, menekankan bahwa sidat merupakan komoditas unggulan yang memberikan nilai ekonomi tinggi. Berdasarkan Perda No 1 tahun 2023, semua sektor setuju untuk melaksanakan komitmen pengelolaan ekosistem perairan dan sumber daya ikan.
“Kami berharap pihak swasta lebih banyak bergabung dan berperan aktif dalam upaya pelestarian ikan dan sungai di Kabupaten Sukabumi,” pintanya.
Nunung juga menjelaskan berbagai langkah pelestarian sidat di Kabupaten Sukabumi, termasuk presentasi pengelolaan perikanan sidat berkelanjutan dan peningkatan kapasitas sumber daya melalui pelatihan oleh KKP. Ia berharap program sidat di Kawasan Geopark Ciletuh membawa perubahan positif ke arah yang lebih baik.(mem)