JAKARTA,sinarberitanews.com-Indonesia kini tengah menyongsong babak baru dalam sejarahnya dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang terletak di Pulau Kalimantan. Proyek ambisius ini tidak hanya menjadi simbol transformasi nasional, tetapi juga diharapkan mampu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh Jakarta, ibu kota saat ini, seperti kepadatan penduduk, kemacetan, dan degradasi lingkungan.
Fauziah Zen, Chief Economist Otorita Ibu Kota Nusantara mengatakan Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara merupakan langkah besar untuk memindahkan pusat pemerintahan Indonesia ke wilayah yang baru dibangun dari nol. Proyek ini tidak hanya mencakup pembangunan sebuah kota, tetapi juga wilayah yang luas, sehingga proses pemindahan IKN membutuhkan waktu yang signifikan
“Rencana keseluruhan pembangunan ini diproyeksikan akan selesai pada tahun 2045. Tahap pertama yang berlangsung dari tahun 2022 hingga 2024 diharapkan menunjukkan kemajuan signifikan. Kami yakin bahwa pada bulan Agustus 2024 nanti, sebagian besar target tahap pertama akan tercapai. Saat ini, pembangunan istana negara dan beberapa kantor pemerintahan sedang berlangsung. Selain itu, sebagian besar infrastruktur jalan telah siap digunakan, dengan tol yang menghubungkan Balikpapan dan IKN sudah mencapai 73% penyelesaian.” sebut Fauziah.
Fauziah juga menambahkan bahwa saat ini pulau Jawa hanya mencakup 7% dari total luas wilayah Indonesia, namun dihuni oleh 70% dari seluruh populasi. Sebaliknya, Pulau Kalimantan yang luasnya mencapai 30% dari total wilayah Indonesia, hanya dihuni oleh 3% dari total populasi. Jawa dan Jakarta telah menjadi pusat gravitasi yang terlalu kuat. Jika Pemerintah hanya membangun kota dengan pendekatan konvensional tanpa kebijakan yang luar biasa, kita akan terus mengulangi kesalahan yang sama. Pertanyaan yang perlu kita renungkan adalah, apakah Pulau Jawa akan tetap nyaman untuk ditinggali dalam 40 tahun mendatang?
“Pemerintah berupaya mengurangi tekanan yang saat ini dialami oleh Pulau Jawa. Jakarta menghadapi berbagai permasalahan yang harus diselesaikan, dan pemerintah berkomitmen untuk menanganinya. Pembangunan IKN bukan dimaksudkan untuk bersaing dengan Jakarta, melainkan untuk menjadi pusat pertumbuhan baru di luar Pulau Jawa. Secara geografis, lokasi IKN terletak di tengah Indonesia, yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas nasional secara lebih merata.” ucapnya.
Ia menjabarkan upaya yang akan dilakukan Pemerintah untuk menarik minat Masyarakat pindah ke IKN. Jika Pemerintah memiliki kebijakan yang tepat untuk mendorong perkembangan industri di wilayah IKN atau Kalimantan, diyakini bahwa masyarakat akan tertarik untuk pindah ke IKN. Oleh karena itu, Pemerintah akan mengimplementasikan kebijakan yang menyediakan fasilitas dan insentif, sehingga masyarakat secara sukarela akan bermigrasi ke IKN.
“Tugas utama Pemerintah saat ini adalah mempersiapkan tenaga kerja dengan keterampilan yang tepat untuk mengisi industri masa depan di IKN. Industri yang diperbolehkan beroperasi di IKN adalah industri masa depan, seperti farmasi, kimia lanjut, material, daur ulang, dan lainnya.” tegasnya.(Dito)