KOTA BEKASI,sinarberitanews.com(adv)-Ketua DPRD Kota Bekasi terima kunjungan yang dilakukan Mahasiswa dan Pemuda Revolusioner (MPR) guna membahas persoalan masyarakat kerap terjadi di Kota Bekasi.
Aspirasi dan kepedulian mahasiswa dan kaum muda Kota Bekasi harus cermat dan memberi solusi terbaik terhadap persoalan masyarakat dan pemerintahan.
Demikian disampaikan Ketua DPRD Kota Bekasi Saifuddaulah saat menerima mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Mahasiswa dan Pemuda Revolusioner (MPR) di ruang kerjanya.
"Kepedulian itu harus disampaikan dan diungkap. Lebih bagus disampaikan dengan cara yang baik dan kepada pihak yang tepat," papar Saifuddaulah.
Beberapa persoalan terkait Kota Bekasi, kata Saifuddaulah, membutuhkan suara dari mahasiswa dan pemuda. Oleh karenanya, Saifuddaulah akan senantiasa membuka ruang untuk kebaikan masyarakat Kota Bekasi.
"Kami di dewan, membuka ruang dialog dan aspirasi guna perbaikan dan kemajuan Kota Bekasi, apalagi kalau disampaikan dengan beretika dan terhormat," ungkap politisi senior PKS ini.
Menanggapi persoalan yang dikemukakan MPR, Ketua DPRD Kota Bekasi Saifuddaulah akan membawanya dalam rapat dengan anggota DPRD dan akan menugaskan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) sesuai tupoksinya.
"Terimakasih atas kepedulian mahasiswa dan pemuda. Data ini akan dibawa dan ditugaskan kepada komisi sesuai tupoksinya," pungkas Saifuddaulah.
Sementara koordinator MPR Syahridien memaparkan bahwa ada 5 tuntutan mahasiswa dan pemuda revolusioner. Di antaranya masalah PPDB online, peredaran obat-obatan di kalangan anak muda, persoalan kekerasan pada anak dan perempuan, serta terkait belum dibayarnya Pekerja Harian Lepas (PHL) kaliasem, pasar bermasalah (pasar Jatiasih, Kranji ,dan atrium pondok gede-red), persoalan agraria kasus wilayah pekayon, dan kasus pengangguran yang meningkat di Kota Bekasi.
"Kami meminta agar DPRD melakukan evaluasi dan membantu menyelesaikan persoalan di Kota Bekasi yang sudah akut ini," tegas Syahridien.
Yang paling membahayakan, kata Syahridien, persoalan beredarnya obat-obatan daftar G yang marak di kalangan pelajar dan pemuda.
"Masa depan anak bangsa akan semakin rusak jika tidak ada tindakan tegas dari pemerintah dan aparat terkait. Maraknya tawuran dan kejahatan pelajar salah satunya dipicu bebasnya obat-obatan terlarang," ujar Syahridien.(adv)