Proses tumbuh-kembang manusia bermula sejak dari kandungan. Pada masa kandungan, janin memerlukan nutrisi yang mencukupi agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Tapi ada kalanya kecukupan nutrisi tidak menjamin perkembangan itu. Sebab, kondisi bawaan bisa terjadi karena beragam faktor. Tak terkecuali cacat jantung bawaan yang akan menjadi topik pembahasan artikel berikut ini.
Mengenal Cacat Jantung Bawaan
Cacat jantung bawaan adalah salah satu masalah kesehatan yang terjadi sejak lahir berupa kelainan struktur jantung. Kondisi ini bisa mempengaruhi cara kerja jantung. Jantung ibarat rumah dengan empat ruangan dan empat pintu yang mengatur aliran darah. Bayi yang terlahir dengan kelainan bawaan itu tak memiliki jantung dengan ruangan dan pintu yang sempurna sehingga aliran darah tak lancar.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), cacat jantung bawaan adalah salah satu kelainan bawaan yang banyak terjadi. Sekitar 1 dari 100 bayi yang lahir di dunia mengalami kondisi ini. Data tersebut menandakan cacat jantung bawaan bukanlah penyakit langka.
Terdapat beragam jenis cacat jantung bawaan, dari yang ringan sampai serius. Di antaranya:
• Kelainan katup jantung: katup jantung tak dapat membuka atau menutup dengan baik sehingga aliran darah terhambat.
• Kelainan dinding jantung: terdapat lubang di antara bilik atau serambi jantung yang menyebabkan kebocoran darah
• Kelainan pembuluh darah: pembuluh darah besar yang membawa darah ke dan dari jantung tak terbentuk dengan benar atau tersumbat
• Kelainan kombinasi: terjadi lebih dari satu kelainan jantung
Setiap jenis kondisi itu memerlukan penanganan yang berbeda. Pemeriksaan menyeluruh diperlukan untuk memastikan diagnosis dan menentukan metode penanganan yang tepat.
Gejala
Gejala cacat jantung bawaan bisa berbeda-beda antarindividu, tergantung jenis dan tingkat keparahannya. Ada individu yang sudah menunjukkan gejala atau tanda kelainan ini sewaktu lahir, ada pula yang baru mengalaminya setelah beberapa tahun. Berikut ini gejala yang umum:
• Kulit berwarna kebiruan yang merupakan tanda rendahnya kadar oksigen dalam darah karena gangguan sirkulasi darah
• Sesak napas atau napas cepat, terutama ketika bayi menyusu
• Pertumbuhan lambat atau berat badan sulit bertambah
• Area perut atau kaki membengkak
• Detak jantung cepat atau tak beraturan
• Mudah lelah terutama ketika melakukan kegiatan fisik
• Kerap berkeringat, khususnya saat makan
Dalam beberapa kasus, bayi dengan cacat jantung bawaan bisa lahir tanpa gejala yang mencolok sehingga kondisi tersebut baru terdeteksi ketika anak beranjak besar atau bahkan setelah berusia dewasa. Karena itu, pemantauan rutin dan pemeriksaan kesehatan sangat penting untuk mendeteksi kondisi ini sejak dini.
Penyebab
Penelitian tentang cacat jantung bawaan masih marak dilakukan untuk memahami lebih dalam apa penyebabnya yang pasti. Hingga kini terdapat sejumlah faktor yang diyakini membuat seorang bayi berisiko tinggi mengalami kelainan jantung bawaan, seperti:
• Kelainan genetik, misalnya bayi yang terlahir dengan sindrom Down lebih berisiko mengalami cacat jantung bawaan
• Paparan bahan kimia berbahaya, termasuk alkohol dan obat-obatan tertentu pada ibu hamil
• Infeksi yang dialami ibu ketika hamil, seperti rubella pada trimester pertama
• Ibu mengidap diabetes yang tak terkendali
• Kelebihan berat badan atau obesitas
• Ibu merokok ketika hamil
Cara Dokter Mendiagnosis
Dokter bisa membuat diagnosis cacat jantung bawaan pada bayi sejak sebelum kelahirannya jika ibu hamil rutin memeriksakan kehamilan. Salah satu caranya adalah ultrasonografi (USG) yang biasanya bisa mendeteksi berbagai kelainan bawaan pada janin dalam kandungan, terutama saat usia kehamilan 18-22 minggu.
Metode lain yang dapat diterapkan untuk mendiagnosis cacat jantung bawaan meliputi:
• Ekokardiografi atau USG khusus untuk jantung yang bisa menghasilkan gambaran struktur dan fungsi jantung lebih detail
• Elektrokardiogram (EKG) untuk mengetahui aktivitas kelistrikan jantung
• Rontgen dada guna mengecek bentuk dan ukuran jantung
• Kateterisasi jantung untuk mengidentifikasi kelainan struktural, mengukur kadar oksigen dalam darah, serta mengukur tekanan dalam bilik-bilik jantung menggunakan kateter yang dimasukkan melalui pembuluh darah
Cara Mengatasi
Menindaklanjuti diagnosis cacat jantung bawaan yang telah terkonfirmasi, dokter akan menentukan metode penanganan yang sesuai. Pilihan penanganannya meliputi:
• Pemantauan medis secara berkala untuk melihat apakah ada perbaikan dalam kasus cacat jantung bawaan yang tergolong ringan dan tak membutuhkan tindakan sesegera mungkin
• Pemberian obat-obatan untuk menyokong kerja jantung agar lebih efisien, mencegah pembekuan darah, atau mengontrol tekanan darah
• Kateterisasi jantung untuk memperbaiki kelainan yang bisa sekaligus dilakukan sebagai bagian dari prosedur diagnostik
• Operasi jantung untuk kasus kelainan yang lebih rumit dan mustahil dilakukan kateterisasi
• Transplantasi jantung bila kondisi bawaan jantung sudah sangat parah dan tak ada pilihan pengobatan lain
Komplikasi
Cacat jantung bawaan bisa menyebabkan komplikasi bila tak mendapat perawatan yang tepat. Komplikasi yang bisa terjadi termasuk:
• Gagal jantung atau jantung kehilangan kemampuan memompa darah secara efektif dan efisien ke seluruh tubuh
• Tekanan darah tinggi pada pembuluh darah
• Infeksi pada lapisan dalam jantung
• Gangguan irama jantung
• Stroke bila ada bekuan darah yang menyumbat aliran darah ke otak
• Keterlambatan tumbuh-kembang anak
Pencegahan
Tidak semua kondisi cacat jantung bawaan bisa dicegah. Namun terdapat sejumlah langkah yang bisa diambil untuk meminimalkan risikonya, seperti:
• Vaksinasi rubela sebelum ibu merencanakan kehamilan
• Mengonsumsi suplemen asam folat yang sangat dibutuhkan untuk mendukung tumbuh-kembang janin dalam kandungan
• Menghindari konsumsi alkohol dan rokok
• Menjalani perawatan dan mengendalikan kondisi medis yang bisa mempengaruhi kehamilan, terutama diabetes
• Berkonsultasi dengan dokter bila ada riwayat kelainan bawaan dalam keluarga
Kapan Harus ke Dokter?
Cacat jantung bawaan mesti mendapat penanganan medis selekas mungkin. Bila ada kecurigaan bayi lahir dengan kondisi ini, segera bawa ke dokter. Gejala yang muncul di kemudian hari seperti sesak napas, mudah lelah, atau warna kulit membiru menandakan anak memerlukan tindakan secepatnya untuk mencegah kondisi kian memburuk dan mengancam jiwa.
Narasumber:
dr. Muh Nirsyad Saphiro, Sp. JP
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
Primaya Hospital Inco Sorowako
Dito-Kota Bekasi