BOGOR, sinarberitanews.com - Banjir yang terjadi pada Selasa, 4 Maret 2025 meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat, tanpa kecuali sebagian warga yang tinggal Kota Bekasi.
Hal ini, terjadi karena ulah manusia yang merusak pohon-pohon yang berada di Puncak Bogor, Jawa Barat menjadi bangunan beton yang tidak dapat menyerap air di kala hujan deras.
Imbasnya daerah berada di bawah, seperti: Jakarta, Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi mendapat kirimin air dari Puncak Bogor yang tidak terserap ke tanah dan mengakibatkan banjir.
Masyarakat yang terdampat banjir banyak mengalami kerugian harta benda, termasuk di dalamnya barang-barang elektronik.
APITU (Asosiasi Praktisi Pendingin dan Tata Udara Indonesia) yang diketuai Agus Susilo memberikan kontribusi pada korban banjir dengan mengadakan service elektronik gratis.
Uluran tangan APITU disambut baik masyarakat. Sehingga Ribuan korban banjir di Bekasi memanfaatkan layanan perbaikan elektronik gratis yang diselenggarakan oleh Asosiasi Praktisi Pendingin dan Tata Udara Indonesia (APITU) yang bertempat di Masberto Kingdom Studio Sablon, Jl. Raya Bojong Kulur Jl. Letda Natsir No.1, Bojong Kulur, Kabupaten Bogor ∙
APITU menggratiskan biaya perbaikan dan komponen bagi para korban banjir. Tercatat lebih dari seribu orang lebih yang mendapatkan pelayanan servis gratis dari APITU yang telah membuka posko servis elektronik gratis selama empat hari.
"Semoga dengan program ini dapat membantu dan dapat meringankan warga Kota Bekasi yang terkena musibah," ucap Yanto Kondang Sekretaris Jenderal APITU Indonesia.
Menurut Yanto, Bakti Sosial tersebut dilakukan untuk membantu para korban pasca banjir. Saat ini masyarakat membutuhkan bantuan berupa jasa, salah satunya adalah servis untuk barang-barang elektronik.
"Kami fokuskan pada alat elektronik dari semua merk. Permintaan masyarakat dalam servis membludak. Hingga saat ini sudah lebih seribuan barang ektronik yang sudah masuk ke layanan servis gratis yang kami siapkan dengan bantuan 20 orang teknisi setiap harinya," ujar Yanto.
Sementara itu, ketua Umum Asosiasi Praktisi Pendingin dan Tata Udara Indonesia (APITU), Agus Susilo menyampaikan bahwa banjir yang menggenangi beberapa pemukiman warga menyebabkan banyak barang elektronik milik masyarakat terendam air, sehingga pihaknya berupaya menyediakan kebutuhan terkait hal tersebut.
"Ini merupakan bentuk kepedulian dari kami, banjir ini berdampak pada kerusakan barang elektronik yang tentunya bisa mengganggu kenyamanan masyarakat, mudah-mudahan pelayanan ini bisa membantu dan meringankan warga sehingga semua kegiatan lancar lagi," kata Agus Susilo.
Menurut Agus Susilo, bahwa kunjungan service gratis merupakan kegiatan kepedulian untuk meringankan beban masyarakat.
"Komitmen kepeduliannya terhadap masyarakat terdampak bencana alam tidak hanya di sini. Seperti bencana di lampung, cianjur dan tempat lainnya kami juga memberikan bantuan. Jadi di APITU ada bidang-bidang penanganan bencana, seperti rehabilitasi dan bantuan logistik, pelayanan service elektronik gratis dan penerapan Trauma Healing, " jelas Agus.
Sebagai Ketua Umum APITU, Agus Susilo menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi kepada masyarakat yang mengalami musibah, termasuk bencana alam. "Ini adalah wujud kepedulian kami terhadap korban banjir. Mungkin ini yang bisa kami berikan, meskipun tidak sepenuhnya sesuai dengan harapan," pungkasnya. (Jael/HS).